Pengukur cahaya atau lightmeter adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya. Dalam fotografi, pengukur cahaya digunakan untuk menentukan pembukaan. Diberikan kecepatan film dan kecepatan rana, alat ini akan menunjukkan f-stop yang akan memberikan sebuah pembukaan yang netral.

Photograph of a handheld digital ambient light meter, showing an f-stop of 5.6 for 24 frame/s 500 ISO filming

Beberapa sistem pengukur cahaya yang paling umum menggunakan selenium, CdS, dan silikon.

Teknik pengukuran

sunting

Dikenal beberapa teknik yang digunakan oleh lightmeter, yaitu:

  • Spot Metering
  • Avarage Metering
  • Center-weighted Metering
  • Matrix Metering

Avarage metering

sunting

Merupakan teknik pengukuran paling kuno. Hasil pengukuran teknik ini adalah luminitas rata-rata dari gambar yang dipotret, sehingga hampir keseluruhan objek yang ada di dalam ruang tangkap akan terlihat jelas.

Detail tertentu akan terlihat hanya jika memiliki tingkat luminitas sama dengan rata-rata gambar.

Spot Metering

sunting

Setiap bagian dari objek akan memberikan hasil pengukuran berbeda. Avarage metering akan membuat pengukuran rata-rata dari setiap bagian sehingga gambar yang dihasilkan hanya memberikan detail rata-rata dari keseluruhan objek.

Untuk mendapatkan detail tertentu secara maksimal, digunakan spot metering. Bagian yang diabaikan mendapatkan pengukuran yang salah sehingga detailnya akan menghilang.