Pengalaman menjelang kelahiran


Pengalaman menjelang kelahiran (bahasa Inggris: near-birth experience, juga dikenal sebagai pengalaman pra-kelahiran atau pengalaman pra-fana) adalah peristiwa ingatan yang diduga terjadi sebelum atau selama kelahiran seseorang, atau selama menjadi janin. Istilah ini juga mencakup perasaan atau ingatan akan pra-eksistensinya sendiri, atau dugaan pertemuan dengan anak yang belum lahir (biasanya melalui mimpi) yang dialami oleh kerabat atau keluarga dekat. Dalam hal ini, istilah "pengalaman mendekati kelahiran" merupakan analogi dengan istilah "pengalaman menjelang kematian."[1]

Stanislav Grof

Sejarah sunting

Psikiater Stanislav Grof, pada tahun 1954 meneliti LSD di Praha. Pada tahun 1967 ia mulai menyelidiki ketamin, dan metode lain untuk menunjukkan keadaan kesadaran yang tidak biasa seperti pernapasan holotropik. Grof menyimpulkan bahwa beberapa pengalaman mendekati kematian sebenarnya adalah ingatan virtual dari ingatan kelahiran, pengalaman ulang yang sebenarnya dari bagian-bagian proses dalam bentuk simbolis, dan "gerakan menuju terowongan cahaya menjadi ingatan atau pengalaman simbolis kelahiran: sebuah ingatan akan 'pengalaman mendekati kelahiran'." Menurut Grof, pengalaman menjelang kematian mencerminkan ingatan proses kelahiran. Terowongan yang sering terlihat menjelan kematian seseorang sebenarnya mewakili jalan lahir.[2]

Pada tahun 1979, penulis sains Carl Sagan juga mendukung hipotesis bahwa pengalaman mendekati kematian adalah kenangan akan kelahiran.[butuh rujukan] Parapsikolog Barbara Honegger (1983) menulis bahwa pengalaman keluar dari tubuh mungkin didasarkan pada fantasi kelahiran kembali atau menghidupkan kembali proses kelahiran berdasarkan pengalaman adanya lorong-lorong seperti terowongan dan koneksi seperti kabel oleh beberapa pengalaman diluar tubuh yang dia bandingkan dengan tali pusar.[3] Namun Hipotesis ini terbantahkan dalam studi statistik yang dilakukan oleh Susan Blackmore.[4]

Kritik sunting

Psikolog Chris French berpendapat bahwa "pengalaman menjelang kelahiran hanya terlihat mirip dengan pengalaman menjelang kematian" dan hipotesis bahwa pengalaman menjelang kematian adalah ingatan kelahiran tidaklah valid, karena orang-orang yang lahir dengan operasi sesar juga mengalami pengalaman melihat terwongan menjelang kematianyya.[2]

Psikolog dan skeptis Susan Blackmore telah mengklaim bahwa hipotesis pengalaman mendekati kelahiran "sangat tidak memadai untuk menjelaskan pengalaman menjelang kematian. Terutama karena bayi yang baru lahir tidak akan melihat sesuatu seperti terowongan saat dilahirkan."[5]

Michael Shermer juga mengkritik hipotesis ini "tidak ada bukti yang menunjukan adanya ingatan di masa janin dalam bentuk apa pun. Selain itu, jalan lahir tidak terlihat seperti terowongan, selain itu kepala bayi biasanya turun dan matanya tertutup."[6]

Referensi sunting

Catatan

  1. ^ Blackmore, Susan. (2002). Out-of-Body Experience. In Michael Shermer. The Skeptic Encyclopedia of Pseudoscience. ABC-CLIO. pp. 164-170. ISBN 1-57607-654-7
  2. ^ a b French, Chris. (2005). Near-Death Experiences in Cardiac Arrest Survivors. Progress in Brain Research 150: 351-367.
  3. ^ Honegger, Barbara. (1983). The OBE as a Near-Birth Experience. In Roll, W. G., Beloff, J., and White, R. A. (Eds.). Research in Parapsychology. Scarecrow Press. pp. 230-231.
  4. ^ Davidson, Keay. (2000). Carl Sagan: A Life. Wiley. p. 416. ISBN 978-1620455913
  5. ^ Blackmore, Susan. (1991). Near-Death Experiences: In or out of the body?. Skeptical Inquirer 16: 34-45.
  6. ^ Shermer, Michael. (1997). Why People Believe Weird Things: Pseudoscience, Superstition, and Other Confusions of Our Time. Henry Holt and Company . p. 80 ISBN 0-8050-7089-3

Bacaan lanjutan

  • Gerald, B. (2000) The Near-Birth Experience. New York: Marlowe & Co.
  • Linn, Sheila Fabricant; Emerson, William; Linn, Dennis; and Linn, Matthew (1999) Remembering Our Home, Healing Hurts & Receiving Gifts from Conception to Birth Paulist Press, ISBN 0-8091-3901-4

Pranala luar sunting