Pertanggalan adalah proses menautkan tarikh lampau tertentu pada benda atau peristiwa, sehingga benda atau peristiwa tersebut dapat ditempatkan di dalam suatu kronologi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses ini biasanya dilakukan lewat penerapan "metode pertanggalan". Ada lebih dari satu metode pertanggalan, tergantung kriteria dan teknik yang digunakan. Disiplin-disiplin ilmu yang menerapkan metode-metode pertanggalan antara lain adalah sejarah, arkeologi, geologi, paleontologi, astronomi, bahkan ilmu forensik, karena para petugas forensik adakalanya perlu menyelidiki saat lampau yang merupakan waktu kematian jenazah. Metode-metode pertanggalan lazimnya dibedakan menjadi metode pertanggalan mutlak dan metode pertanggalan nisbi. Metode pertanggalan mutlak menetapkan tarikh atau rentang waktu tertentu, sementara metode pertanggalan nisbi menempatkan artefak-artefak atau peristiwa-peristiwa pada suatu linimasa yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dan/atau artefak-artefak lain.[1] Penanda-penanda lain dapat membantu penempatan sebuah artefak atau kejadian di dalam kronologi, misalnya peninggalan-peninggalan tertulis yang berdekatan dan penanda-penanda stratigrafis.

Pertanggalan mutlak dan nisbi sunting

Metode-metode pertanggalan pada umumnya diklasifikasi berdasarkan dua kriteria, yakni pertanggalan nisbi dan pertanggalan mutlak.

Pertanggalan nisbi sunting

Metode-metode pertanggalan nisbi tidak dapat menetapkan usia mutlak benda atau peristiwa, tetapi dapat menetapkan ketidakmungkinan keterjadian peristiwa tertentu sebelum atau sesudah peristiwa lain yang sudah diketahui tarikh mutlaknya. Di dalam metode pertanggalan nisbi, biasanya digunakan istilah Latin ante quem dan post quem, yakni saat terakhir dan saat terawal terjadinya peristiwa atau ditinggalkannya artefak di suatu stratum. Metode ini tetap saja berguna di dalam banyak disiplin ilmu. Sebagai contoh, para sejarawan dapat mengetahui bahwa sandiwara Henry V tidak ditulis sebelum tahun 1587 karena sumber utama yang digunakan Shakespeare sebagai rujukan dalam penulisan naskah sandiwara tersebut adalah edisi kedua Chronicles of England, Scotland, and Ireland karya Raphael Holinshed yang baru terbit pada tahun 1587.[2] Dengan demikian, tahun 1587 adalah tarikh post quem dari sandiwara Henry V karya Shakespeare. Ini artinya dapat dipastikan sandiwara tersebut ditulis pasca (bahasa Latin: post) tahun 1587.

Mekanisme induktif yang sama diterapkan dengan berbagai macam cara di bidang ilmu arkeologi, geologi, dan paleontologi. Sebagai contoh, jika terdapat kesulitan atau ambiguitas untuk menetapkan pertanggalan mutlak pada suatu stratum, maka paleopalinologi dapat digunakan sebagai referen nisbi lewat studi serbuk sari yang terdapat pada stratum tersebut. Langkah ini dilakukan karena alasan sederhana bahwa beberapa spesies tumbuhan, baik yang sudah maupun yang belum punah, diketahui memiliki posisi tetap di dalam skala waktu.

Pertanggalan mutlak sunting

Baca juga sunting

Rujukan sunting

  1. ^ "Archaeological Dating". Crow Canyon Archaeological Center (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-31. 
  2. ^ Greer, Clayton A. (June 1954). "Shakespeare's Use of The Famous Victories of Henry V". Notes and Queries: 238–41. doi:10.1093/nq/199.jun.238.