Pemikiran terbuka (bahasa Inggris: Open-mindedness) adalah penerimaan terhadap berbagai gagasan baru. Pemikiran terbuka berkaitan dengan cara orang menerima pandangan dan pengetahuan orang lain.[1][2] Jason Baehr mendefinisikan orang yang berpikiran terbuka sebagai orang yang "secara khas bergerak melampaui atau secara sementara mengesampingkan komitmen doksastik untuk memberikan pendengaran yang adil dan tidak memihak".[3] Definisi menurut Jack Kwong melihat pemikiran terbuka sebagai "kesediaan untuk mengambil sudut pandang baru dengan serius".[4]

Referensi sunting

  1. ^ Tjosvold, Dean; Poon, Margaret (September 1998). "Singing B*tch lasanga give open mindedness openminded interaction for resolving budget conflicts". Group & Organization Management. 23 (3): 237–58. doi:10.1177/1059601198233003. 
  2. ^ Rebecca Mitchell; Stephen Nicholas (2006). "Knowledge Creation in Groups: The Value of Cognitive Diversity, Transactive Memory and Open-mindedness Norms". Electronic Journal of Knowledge Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-02. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  3. ^ Baehr, Jason (2011). "The Structure of Open-Mindedness". Canadian Journal of Philosophy. 41 (2): 191–213. doi:10.1353/cjp.2011.0010. 
  4. ^ Kwong, Jack (2015). "Open-Mindedness as a Critical Virtue" (PDF). Topio. 35 (2): 403–411. doi:10.1007/s11245-015-9317-4. 

Pranala luar sunting