Pembasuhan orang Etiopia

Pembasuhan orang Etiopia (atau orang Moor) adalah salah satu Fabel Aesop dan diberi nomor 393 dalam Perry Index.[1] Fabel tersebut hanya ditemukan dalam sumber-sumber Yunani dan ketidakmungkinan dari upaya semacam itu dijadikan kesengajaan pada masa awal. Kisah tersebut beredar di Eropa pada zaman Renaisans yang tercantum dalam buku-buku emblem dan kemudian masuk budaya populer. Cerita tersebut sering kali dipakai untuk membenarkan sikap rasis.

Fabel dan pengartiannya

sunting
 
Ilustrasi Milo Winter dari fabel "Gagak dan Angsa", 1919

Ceritanya berkisah tentang pemilik seorang budak kulit hitam yang berkhayal bahwa ia telah diterlantarkan oleh bekas majikannya dan berniat untuk membasuh kehitamannya. Beberapa versi menyebutkan bahwa pria malang tersebut menjadi sakit atau bahkan mati karena dingin. Pada masa awal, kata Yunani Άιθιοψ (Aithiops) dipakai kepada setiap hal yang berwarna hitam; dalam versi tak berkaitan karya Syntipas, pria tersebut (yang juga membasuh dirinya sendiri di sebuah sungai) diidentifikasikan sebagai orang yang berasal dari India.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "The Black Man In The River". Mythfolklore.net. Diakses tanggal 2014-01-02. 
  2. ^ "greekaesop / syntipas41". Greekaesop.pbworks.com. Diakses tanggal 2014-01-02. 

Bacaan tambahan

sunting
  • "Washing the Ethiopian white: conceptualising black skin in Renaissance England", Anu Korhonen, in Black Africans in Renaissance Europe, (Cambridge University Press, 2005), Ch.4, pp 94-112
  • Racism on the Victorian Stage: Representation of Slavery and the Black Character, Hazel Waters, Cambridge University Press, 2007
  • Imperial persuaders: images of Africa and Asia in British advertising, Anandi Ramamurthy, Manchester University Press, 2003, especially “Soap Advertising – the trader as civilizer and the scramble for Africa”, ch 2, pp.24-62
  • “From Greek Proverb to Soap Advert: Washing the Ethiopian”, Jean Michel Massing, Journal of the Warburg and Courtauld Institutes, London 1995, Vol. 58, pages 180-201
  • "19th century AD", H.L. Malchow, Past & Present, May 1993

Pranala luar

sunting