Pembantaian Surdulica

Pembantaian Surdulica merupakan pembunuhan massal pria Serbia oleh otoritas pendudukan Bulgaria di kota Surdulica, Serbia selatan pada tahun 1916 dan awal 1917, selama Perang Dunia I. Orang-orang Serbia terpelajar di wilayah tersebut, kebanyakan fungsionaris, guru, pendeta dan mantan tentara, ditahan oleh pasukan Bulgaria sebelum akhirnya dibawa ke hutan di sekitar kota Surdulica dan dibunuh. Diperkirakan 2.000–3.000 pria Serbia dieksekusi oleh tentara Bulgaria di Surdulica dan sekitarnya. Para saksi pembantaian diwawancarai oleh penulis Amerika William A. Drayton pada bulan Desember 1918 dan Januari 1919.

Pembantaian Surdulica
Bagian dari Perang Dunia I
Kerangka para korban di tahun 1926.
LokasiSurdulica, Kerajaan Serbia
Tanggal1916–1917
SasaranIntelektual Serbia
Jenis serangan
Eksekusi kilat
Korban tewas
2000–3000
PelakuOtoritas pendudukan Bulgaria

Latar belakang

sunting

Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Kerajaan Serbia pada 28 Juli 1914, menandai dimulainya Perang Dunia I.[1] Teritori Serbia diserang oleh gabungan pasukan Kekaisaran Jerman dan Austria-Hungaria pada 7 Oktober 1915. Pada 14 Oktober, Kerajaan Bulgaria ikut menyatakan perang terhadap Serbia dan menyerbu negara itu dari timur. Tentara Serbia terpaksa mundur melalui Albania. Serbia dibagi antara Austria-Hungaria, Jerman dan Bulgaria. Zona pendudukan Bulgaria terletak di daerah antara kota Skopje dan Niš, yang dianggap sebagai teritori Bulgaria Raya oleh para nasionalis.

Sebelum tahun 1878, daerah itu berada di bawah pengaruh bahasa dan budaya Bulgaria, tetapi setelah diserahkan ke Serbia, kebijakan serbianisasi diterapkan.[2] Setelah kembali diduduki Bulgaria, giliran kebijakan bulgariaisasi yang menargetkan etnis Serbia diterapkan di sana.[3] Akibatnya, pada bulan September 1916, pimpinan militer Serbia menempatkan Kosta Pećanac di Distrik Toplica untuk mengatur perlawanan gerilya.[4]

Di sana, Pećanac bergabung dengan beberapa milisi dan bekerja sama dengan para tokoh masyarakat setempat. Selanjutnya, otoritas militer Bulgaria memerintahkan deportasi massal pria dewasa non-Bulgaria.[5] Pada 16 Desember 1916, gubernur militer Bulgaria di wilayah Serbia yang diduduki memerintahkan agar "semua pria berusia antara 18 dan 50 tahun yang pernah bertugas di Angkatan Darat Serbia, semua perwira, mantan guru, pendeta, jurnalis, mantan deputi, fungsionaris militer, dan semua tersangka ditangkap dan dipenjarakan".[5]

Pada Januari – Februari 1917, Bulgaria mulai merekrut warga Serbia lokal untuk dinas militer dan desas-desus menyebar bahwa Sekutu telah mencapai Skopje, sehingga pasukan Serbia mulai memberontak. Pada tanggal 21 Februari, pemberontakan Toplica pecah. Para pemimpinnya mengumpulkan beberapa ratus pemberontak yang berhasil menguasai Prokuplje dan Kuršumlija. Pećanac juga berusaha mengajak orang Albania ikut bergabung, tetapi tidak berhasil. Pada 12 Maret, serangan balik Bulgaria dimulai di bawah pimpinan Aleksandar Protogerov yang melibatkan anggota Organisasi Revolusioner Internal Makedonia.[6]

Setelah beberapa hari bertempur, Bulgaria berhasil merebut kembali Prokuplje pada tanggal 14 Maret dan Austria-Hungaria berhasil menguasai Kuršumlija. Pada 25 Maret, pemberontakan berhasil dipadamkan.[7] Dalam pertempuran tersebut, beberapa ribu orang tewas, termasuk warga sipil. Pada bulan April 1917, gerilyawan Serbia menyerang sebuah stasiun kereta api dan pada tanggal 15 Mei, Pecanac memasuki perbatasan lama Bulgaria dan kemudian menyerbu Bosilegrad. Kemudian, dia mundur ke Kosovo, yang kemudian dikendalikan oleh Austria-Hungaria.

Pembantaian

sunting

Banyak pria Serbia di wilayah pendudukan ditahan oleh petugas patroli Bulgaria. Mereka dibawa ke hutan di sekitar kota Surdulica dan dibunuh "dengan cara yang paling brutal".[8]

Diperkirakan 2.000–3.000 orang Serbia dieksekusi oleh tentara Bulgaria di kota Surdulica dan sekitarnya. Pada saat yang sama, otoritas militer Bulgaria juga membunuh banyak warga sipil di Vranje, Zajecar, Kacanik, dan tempat-tempat lain di kawasan itu.[9] Kepala daerah Bulgaria dari distrik Vranje menyebut orang-orang yang dieksekusi sebagai "pembunuh, pencuri dan tukang jagal" yang "[kejahatannya] begitu besar sehingga setidaknya dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mengampuni kejahatan mereka".[10]

Galeri

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Pavlowitch 2002, hlm. 93.
  2. ^ Entangled Histories of the Balkans: Volume One, Roumen Daskalov, Tchavdar Marinov, BRILL, 2013, ISBN 900425076X, p. 437.
  3. ^ Pavlowitch 2002, hlm. 99.
  4. ^ The Chetniks: War and Revolution in Yugoslavia, 1941-1945, v.1, Jozo Tomašević, Stanford University Press, 1975, ISBN 0804708576, pp. 117-18.
  5. ^ a b Mitrović 2007, hlm. 222.
  6. ^ Historical Dictionary of the Republic of Macedonia, Dimitar Bechev, Scarecrow Press, 2009; ISBN 0810855658, p. 10.
  7. ^ Balkan Breakthrough: The Battle of Dobro Pole 1918, Twentieth-Century Battles Series, Richard C. Hall, Indiana University Press, 2010, ISBN 0253354528,p. 82.
  8. ^ Mitrović 2007, hlm. 222–223.
  9. ^ War and Society in East Central Europe: East central European society in World War I, Béla K. Király, Gunther Erich, Brooklyn College Press, 1985, ISBN 0880330899, p. 258.
  10. ^ Mitrović 2007, hlm. 223.

Referensi

sunting