Pelanduk asia
Pelanduk asia ( Malacocincla abbotti ) adalah spesies burung dalam keluarga Pellorneidae . Ia tersebar luas di sepanjang Himalaya di Asia Selatan dan meluas ke hutan-hutan di Asia Tenggara . Mereka adalah burung berekor pendek dan gagah yang mencari makan berpasangan di semak-semak lebat dekat tanah dan kehadiran mereka ditunjukkan dengan suara khasnya.
| Pelanduk asia
| |
|---|---|
Malacocincla abbotti  | |
.jpg) | |
| Status konservasi | |
 | |
| Risiko rendah | |
| IUCN | 22715811 |
| Taksonomi | |
| Divisi | Maniraptoriformes |
| Kelas | Aves |
| Ordo | Eupasseres |
| Superfamili | Sylvioidea |
| Famili | Sylviidae |
| Genus | Malacocincla |
| Spesies | Malacocincla abbotti Blyth, 1845 |
| Tata nama | |
| Dinamakan berdasarkan | John Richard Abbott (en)  |
| Sinonim takson |
|
Keterangan
sunting
Pelanduk asia dewasa adalah pengicau tidak mencolok, berwarna coklat, berekor pendek yang bergerak di vegetasi rendah sering kali di dekat sungai dan di sekitar pakis pohon dan vegetasi kusut. Tenggorokannya berwarna putih abu-abu, bagian tengah perutnya berwarna putih, dan bagian panggulnya berwarna zaitun. Penutup bagian bawah berwarna berkarat. Jenis kelaminnya sama. Ia memiliki ekor pendek dan paruh yang berat; warnanya coklat zaitun kusam dengan sisi bawah dan lubang angin berkarat cerah, tenggorokan dan dada berwarna putih keabu-abuan, serta supercilium dan pengetahuan abu-abu pucat yang bervariasi. Burung remaja memiliki mahkota dan bagian atas berwarna coklat kemerahan. Panggilannya khas. [2] [3] [4] [5] Subspesies M.a. krishnarajui dari Ghats Timur memiliki ekor dan pantat berwarna coklat kemerahan yang lebih gelap dibandingkan subspesies nominasi Himalaya. Spesimen berukuran 12–13 cm (4,7–5,1 in) panjangnya, dengan kepala 39–44 mm (1,5–1,7 in), dan ekor 55–61 mm (2,2–2,4 in) . [3]
Sebaran dan habitat
sunting
Di Asia Selatan, pelanduk asia tinggal dari Nepal hingga Arunachal Pradesh dan Lembah Assam di India, selatan melalui perbukitan Assam Selatan, termasuk Meghalaya dan selatan melalui Perbukitan Lushai . Ia juga tinggal di Bangladesh timur dan selatan (sekitar Jessore dan Khulna [6] ), dan Ghats Timur di timur laut Andhra Pradesh dan Odisha . [7] Itu terjadi hingga 600 m (2.000 ft), 275 m (902 ft) di Nepal. Ini tersebar luas di Asia Tenggara. [8]
Burung ini umum terjadi di sebagian besar wilayahnya yang luas. [9] Burung ini terlihat pada tumbuhan bawah hutan hijau berdaun lebar, tepi hutan, pertumbuhan sekunder, dan semak belukar. Di Singapura, mereka tercatat toleran terhadap gangguan dan beradaptasi terhadap pertumbuhan sekunder, serta hutan yang terganggu. [10]
Perilaku dan ekologi
suntingPelanduk asia biasanya bergerak berpasangan di dekat tanah. Mereka berkembang biak dari bulan April hingga Juli (musim panas), dengan sarang yang ditempatkan dengan hati-hati namun besar dan rendah di pohon palem atau semak lainnya. Sebuah penelitian di Thailand menemukan bahwa sebagian besar sarang ditempatkan di pohon palem dan rotan yang berduri. [11] Satu sarang biasanya terdiri dari 3 sampai 5 butir telur yang merupakan salmon cerah dengan bercak gelap dan garis merah. Ketika diganggu di sarangnya, burung-burung itu menyelinap ke tepi sarang dan terbang dengan kepakan sayap yang berat, lalu melompat keluar dari pandangan. [12] [13] Lebih dari satu induk dapat dibesarkan dalam satu musim. [14]
Referensi
sunting- ^ BirdLife International (2016). "Malacocincla abbotti". 2016: e.T22715811A94470132. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22715811A94470132.en.
- ^ Ali, S.; Ripley, S.D. (1996). Handbook of the Birds of India and Pakistan. 6 (edisi ke-2nd). New Delhi: Oxford University Press. hlm. 127–128.
- ^ a b Rasmussen, P.C.; Anderton, J.C. (2005). Birds of South Asia. The Ripley Guide. 2. Smithsonian Institution and Lynx Edicions. hlm. 424.
- ^ Baker, E.C.S. (1922). Fauna of British India. Birds. 1 (edisi ke-2nd). London: Taylor and Francis. hlm. 260.
- ^ Oates, E.W. (1889). Blanford, W.T., ed. The Fauna of British India. Birds. 1. London: Taylor and Francis. hlm. 154.
- ^ Law, Satya Churn (1945). "Note on the occurrence of some hithero unrecorded birds in central and south Bengal". Ibis. 87 (3): 405–408. doi:10.1111/j.1474-919X.1945.tb01372.x.
- ^ Dasgupta, J.M. (1976). "Occurrence of Abbott's Babbler Trichastoma abbotti (Blyth) in Orissa". Journal of the Bombay Natural History Society. 73 (1): 217–218.
- ^ Mayr E.; Paynter Jr., R.A., ed. (1964). Check-list of Birds of the World. 10. Cambridge, Massachusetts: Museum of Comparative Zoology.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaIUCN2 - ^ Yong, D.L. (2009). "Persistence of babbler (Timaliidae) communities in Singapore forests" (PDF). Nature in Singapore. 2: 365–371.
- ^ Pobprasert, Korakoch; Gale, George A. (2010). "Nest-site selection by Abbott's Babblers Malacocincla abbotti in northeastern Thailand". Acta Ornithologica. 45 (1): 67–74. doi:10.3161/000164510X516100.
- ^ Ali, S.; Ripley, S.D. (1996). Handbook of the Birds of India and Pakistan. 6 (edisi ke-2nd). New Delhi: Oxford University Press. hlm. 127–128.
- ^ Hume, A.O. (1889). Oates, E.W., ed. The Nests and Eggs of Indian Birds. 1 (edisi ke-2nd). London: R.H. Porter. hlm. 103.
- ^ Pierce, Andrew J.; Pobprasert, Korakoch; Gale, George A. (2004). "Breeding ecology and nesting success of Abbott's Babbler (Malacocincla abbotti)". The Wilson Bulletin. 116 (3): 275–277. doi:10.1676/04-010.