Paul Bernadhi (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 29 Juni 1958) adalah salah satu sesepuh dunia periklanan Indonesia yang lebih dari 30 tahun berkarya dan mengawali kariernya sebagai "Pekerja Teks Komersial" alias Copywriter sejak 1980-an. Karya-karya beliau yang terkenal adalah kampanye periklanan penanak nasi Cosmos dengan slogan "Ingat Beras, Ingat Cosmos", membuat konsep personal branding Rudy Hadisuwarno, maestro rambut kenamaan Indonesia di awal kariernya dengan slogan "Percayalah Apa Kata Rudy", serta membidani lahirnya produk seperti "Tahapan BCA", "Simpedes & Kupedes BRI", dan memperkenalkan produk air mineral Aqua (sebelum diakuisisi Danone) di pasar dengan kampanye 'Air Sehat'.

Beliau juga merupakan konseptor dan kreator (Founder) gerakan moral bernama Tembang Gesang Mutiara Bangsa yang digagas sejak tahun 2009 hingga sekarang. Gerakan tersebut menghimpun orang-orang biasa yang berbuat luar biasa bagi masyarakat di mana ia berada, serta memberdayakan pengabdian mereka lebih luas lagi di seluruh Indonesia.

Tentang Mutiara Bangsa

sunting

Awal mula beliau memulai gerakan moral ini dalam rangka menghormati semangat hidup maestro keroncong Indonesia Gesang Martohartono. Gerakan moral ini diluncurkan untuk mengingatkan ke semua kalangan tentang prinsip memberi dan berkontribusi dalam segala upaya meningkatkan kualitas hidup lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Panggilan hati yang membuat beliau tergerak untuk menciptakan sebuah konsep pemikiran yang mampu membawa Indonesia bermartabat, dengan program Mutiara Bangsa.

Saat ini sudah terkumpul lebih dari 600 Mutiara Bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nadiem Makarim (Pendiri Go-Jek), Dr. Gamal Albinsaid (Penggagas Bank Sampah) adalah Mutiara-Mutiara Bangsa yang ditemukan di awal jejak rekam dalam membangun bangsa.

Masa Kecil

sunting

Terlahir dengan nama Bernadhi (FX Paul sebagai nama baptis), kakak tertua dari 11 bersaudara. Ayah beliau keturunan Jepang - Purwokerto berprofesi sebagai pegawai Bank BNI, ibu beliau keturunan Indonesia, berprofesi sebagai peragawati, memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Tuntutan pekerjaan ayah beliau, membuat beliau sekeluarga sering berpindah kota, dari Purwokerto tempat kelahirannya, ikut orang tua pindah ke Kudus, termasuk pernah bersekolah di SMP - SMA Katolik Keluarga, dan akhirnya ke Jakarta pada saat dia duduk di kelas 3 SMA.

Saat di Kudus, beliau tanpa sepengetahuan orang tua, sebelum dan sepulang sekolah bekerja sambilan. Di pagi hari beliau menjadi loper koran, dan setelah pulang sekolah beliau membantu di pabrik rokok melinting cengkih. Dari situlah keingintahuan Paul terhadap dunia komunikasi begitu kuat, termasuk juga ketertarikan beliau terhadap detail yang dipelajari ketika beliau terlibat dalam proses produksi rokok.

Masa Karier

sunting

Memulai karier dengan sebagai Copywriter yang merangkai kata-kata yang membius calon konsumen di dunia periklanan.

Kecintaannya pada dunia iklan dan kata membuat beliau dipinang oleh Inter Admark sebagai Senior Copywriter pada tahun 1982.

Kemudian berlabuh pada Matari Advertising selama 11 tahun sejak 1983 hingga 1994 dengan posisi terakhirnya sebagai Associate Creative Director.

Di Matari Advertising, beliau termasuk sebagai salah satu pengajar program penggemblengan calon-calon karyawan baru potensial yang direkrut dari universitas-universitas ternama di Indonesia.

Pada Zamannya, Beliau turut mewakili Matari Advertising untuk ikut serta dalam tukar pikiran dengan agency Leo Burnett di New York dan salah satu agency iklan di Den Haag, Belanda.

Brand-brand yang beliau handle di Matari Advertising: Kompas Gramedia Grup, BMW, Daihatsu, Peugeot, Renault, Nissan Diesel, Pixy, Pucelle, Sari Ayu, Biokos, BCA Card, BCA Tahapan, Bank Duta, Bank Exim, BRI Simpedes-Kupedes, Bir Bintang, Green Sands, AQUA, VIT, Beedees, Triumph, Mamabel, Optic Seis, Frisian Flag, BAT, Agar-agar Sriti, Supermi, Supgizi, Promina, Asuransi Central Asia, Telesonic, Hyatt-Aryaduta, Danapaint, Canon, Konimex, Slim & Fit, PDI-Perjuangan, Kelapa Gading, Citra Raya, Bintaro Jaya, Honda Federal Motor, Hero Supermarket, YLKI, Dana Mitra Lingkungan, Kondom Dua Lima, Matra, Tempo, Swa, Matahari Dept. Store.

Dengan kesempatan yang telah direguk lebih dari 10 tahun, beliau saat itu meyakini sudah saatnya mendirikan usaha sendiri. Beliau mendirikan agensi iklan bernama Paprika pada tahun 1996. Setelah Paprika, beliau melahirkan perusahaan bernama Paradigma pada tahun 1997. Sayang karena pada tahun 1998 Indonesia terkena krisis ekonomi, Paradigma hanya mampu bertahan hingga 1999.

Beliau akhirnya menyadari bahwa jiwa beliau yang sebenarnya sebagai Seniman Pemasaran yang membuatnya terpanggil untuk berkarya melalui Deliad dan CCHQ. Beliau dipinang sebagai Creative Director dan New Business Development Director. Kemampuan beliau dalam memahami klien secara mendalam membuat beliau tidak hanya cakap untuk berimajinasi dan melahirkan ide kreatif iklan namun juga melahirkan strategi-strategi baru nan kreatif untuk membangun bisnis. Beliau jugalah yang membantu begitu banyak buah karya kreatif hingga meraih penghargaan Citra Pariwara untuk kategori Bahasa Indonesia terbaik.

Di sela-sela waktu beliau mencurahkan ide dan imajinasi kreatifnya, beliau membagikan ilmunya sebagai Dosen di ITKP. Membagi ilmu creative thinking, bagaimana berpikir kreatif sebagai manusia yang mencintai dunia kreatif dan dunia imajinatif. Beliau mengajar di ITKP mulai dari tahun 2000.

Paul Bernadhi aktif sebagai Ketua Lingkungan. Beliau meyakini sumber ide terbesar ada dalam Kitab Suci dimana khidmat disembunyikan untuk orang cerdik pandai.

Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Executive Creative Director di Kraftig Advertising hingga sekarang menjadi COO atau Chief Operating Officer.

Sudah banyak buah karya beliau salah satunya membidani Mutiara Bangsa di dalam wadah Kraftig. Beliau adalah founder dari Mutiara Bangsa yang masih aktif sejak 2009 hingga saat ini.

Selain itu brand yang ditangani adalah: Wavin, BRI, M-System, McDonalds, Grand City, Esene, Trimegah, Crizal-Essilor, BNI Syariah, CapitaLand, dan lain-lain

Referensi

sunting