Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost

(Dialihkan dari Pater Drost)

Drs. Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost S.J. (1 Agustus 1925 – 19 Februari 2005) yang akrab dipanggil Pater Drost adalah salah satu tokoh pendidik dan pembelajar yang banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam pembaharuan dunia pendidikan Indonesia. Pemikirannya selalu segar dan bermakna demi kemajuan pendidikan Indonesia.

R.P.

Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost

Imamat
Tahbisan imam
22 Agustus 1960(1960-08-22) (umur 35)
oleh Albertus Soegijapranata, S.J.
Informasi pribadi
Lahir(1925-08-01)1 Agustus 1925
Batavia (kini Jakarta)
Wafat19 Februari 2005(2005-02-19) (umur 79)
R.S. Elisabeth, Tegalsari, Candisari, Semarang
MakamPemakaman Jesuit Girisonta, Bergas Lor, Bergas, Semarang
Kewarganegaraan
Orang tua
  • Henricus A. Johanes Drost
  • Maria Louise Regina Eckmann
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung

Pandang dan gagasan sering kali berbeda dan bermakna autokritik tentang pendidikan Indonesia. Namun dia menyampaikannya sedemikian rupa sehingga sama sekali tidak menimbulkan pertentangan atau benturan pandangan dengan pendapat orang lain.

Pastor yang sempat mendalami filsafat di Yogyakarta pada tahun 1952, ini seorang tokoh pendidik yang berorientasi pelayanan. Lulusan sarjana fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1957, ini tak memandang tinggi-rendahnya jabatan dalam tugas pengabdian dan pelayannya. Alumni Teologia Yogyakarta (lulus tahun 1961), ini tak merasa sungkan dan turun pangkat ketika ditugaskan menjadi Kepala SMA Kanisius Jakarta pada tahun 1976-1987.

Padahal sebelumnya dia sudah menjabat Rektor IKIP Sanata Dharma (kini menjadi Universitas Sanata Dharma) Yogyakarta (1964-1967), yang dijabatnya setelah sebelumnya menjabat Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1962-1964).

Tahun 1987-1991, ia menjabat Kepala SMA Gonzaga Jakarta dan sekaligus Rektor Kolese Gonzaga dan seminari Wacana Bhakti sampai tahun 1993.

Hari Sabtu 19 Februari 2005 sekitar pukul 16.15, tokoh yang hampir sepanjang hayat mengabdikan diri pada dunia pendidikan, ini meninggal dunia karena penyakit prostat di Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, dalam usia 80 tahun. Dimakamkan pada hari Senin 21 Februari 2005 di Makam Jesuit Girisonta pukul 11.00, setelah Misa Requim di Kapel Girisonta.

Kehidupan pribadi sunting

Pater Drost anak dari Bapak Henricus A. Johanes Drost dengan Ibu Maria Louise Regina Eckmann.

Masuk Serikat Jesus di Belanda pada tanggal 1 Februari 1946 di Novisiat Mariendaal, Grave, Belanda. Kaul pertama tgl 2 Februari di Mariendaal.

Setelah menjalani Juniorat di tempat yang sama thn 1948, ia berangkat dan tiba di daratan Indonesia pada tgl 28 Oktober 1948. Kemudian menjadi WNI pada tahun 1951. Menerima tahbisan imamat dari Mgr. Alb. Soegijapranata, S.J. tanggal 22 Agustus 1960 di Yogyakarta. Menempuh ujian akhir teologi dan lulus ad gradum pada bulan Juni 1961. Kemudian langsung menjalani Formatio Tersiat pada bulan September 1961-Juli 1962 di St. Andra, Austria didampingi Instruktor Tersiat Pater P. Heymeijer, S.J. Mengucapkan kaul akhir di Yogyakarta 2 Februari 1963.

Beberapa buku, tulisan dan wawancara sunting

Buku sunting

  • Susunan ilmu pengetahuan, PEURSEN, C.A van dan Drost, J., Gramedia, 1985
  • Prioritas-prioritas dalam etika biomedis, James F Childress dan JIGM Drost SJ, Kanisius, 1989
  • Ilmu Alamiah Dasar, buku panduan mahasiswa JIGM Drost, Gramedia, 1992
  • Sekolah: Mengajar atau mendidik?, JIGM Drost, Kanisius, 1998
  • Reformasi Pengajaran Salah Asuhan Orang Tua?, JIGM Drost SJ, Grasindo, 2000
  • Perilaku Anak Usia Dini, Kasus dan Pemecahannya, JIGM Drost SJ dkk, Kanisius, 2003
  • Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, JIGM Drost, Grasindo
  • Dari KBK (kurikulum bertujuan kompetensi) sampai MBS (manajemen berbasis sekolah): esai-esai pendidikan, JIGM Drost SJ, Kompas, 2005

Tulisan sunting

Wawancara sunting

Pranala luar sunting