Papirologi

Disiplin ilmu yang berkaitan dengan penemuan, pelestarian, klasifikasi dan interpretasi dari papirus

Papirologi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan penemuan, pelestarian, klasifikasi dan interpretasi dari papirus (tumbuhan yang menyerupai gelagah).[1][2] Secara lebih luas, papirologi juga mengacu pada artefak nonmonumental yang digunakan untuk menulis, seperti tanah liat, batu pecahan, lilin, timah, perunggu dan kayu.[3] Ilmu ini digunakan pada milenium ketiga sebelum masehi sampai awal abad pertengahan.[1] Ilmu ini mempelajari teks-teks Yunani yang tertulis di papirus yang ditemukan di Mesir.[2] Naskah yang tertulis di papirus banyak menambah pengetahuan sejarah tentang kesusastraan kuno di bidang keagamaan, kehakiman dan pengetahuan umum.[2] Papirologi fokus pada dua kategori utama dalam penelitiannya, yaitu dokumen dan literatur.[3] Dokumen meliputi tulisan-tulisan resmi (titah raja, pengumuman publik, petisi) dan tulisan pribadi (surat, kontrak, rekening).[3] Sementara itu, literatur terdiri dari sajak (lirik puisi, tragedi) dan prosa (histtoriografi, filsafat, retorika).[3]

Tulisan kuno yang terdapat dalam papirus

Sejarah

sunting

Papirologi menjadi sebuah disiplin ilmu pada tahun 1870-an ketika sejumlah besar papirus tidak sengaja ditemukan oleh para petani di Mesir.[3] Sebagain besar papirus tersebut di jual ke Kairo dan akhirnya berada di Paris, Berlin dan Wina.[3] Beberapa dekade berikutnya dilakukan penggalian di wilayah Mesir, terutama di Oxyrhynchus.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Papyrology Resources". Diakses tanggal 23 Juni 2014. 
  2. ^ a b c Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  3. ^ a b c d e f g "Papyrology: Literary and Documentary". Diakses tanggal 23 Juni 2014.