Yayasan Kristen Panti Asih Pakem diresmikan pada tanggal 15 Desember 1967 atas dorongan dokter RS. Bethesda.[1] Gedung yang terdapat di jalan Kaliurang Km. 21 Desa Hargobinangun ini menempati sebuah bangunan bekas sanatorium (RS. Paru Pakem Sleman).[1] Lembaga ini berdasarkan pada pengakuan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat.[1] Tujuan dari lembaga ini adalah merawat, melatih, dan mendidik tuna grahita berat tanpa diskriminasi suku, ras, golongan, kelas sosial, dan agama.[1] Dengan Pasien di tempat ini adalah penyandang tuna grahita yang dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu: debil, imbisil, dan idiot. Kurikulum sekolah SLBC-1 Panti Asih Pakem mengikuti kurikulum pemerintah.[1]

Sarana dan Prasarana

sunting

Perangkat Lunak

sunting

Masing-masing unit mempunyai kelengkapan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab.[1] Pendokumentasian kegiatan dilakukan melalui pengarsipan dokumen-dokumen terkait.[1] Administrasi meliputi tiga bagian pokok, yaitu:[1]

  • Administrasi umum meliputi buku agenda, pengarsipan surat masuk-keluar, laporan-laporan, inventaris, daftar pegawai, daftar tamu, dan harta milik;
  • Administrasi keuangan, berupa buku kas harian, tabelaris, bank, belanja harian, laporan keuangan, daftar tagihan, daftar sumbangan logistik;
  • Administrasi unit perawatan, meliputi file anak, monitoring dan evaluasi anak, MR (Medical Record) seperti penyakit, timbangan berat badan, hb darah anak, menu harian masing-masing anak.

Sarana

sunting

Panti Asih Pakem menempati luas areal tanah sekitar 4ha (PINJAMAN dari YAKKUM Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) yang terdiri dari kebun, kolam ikan, peternakan, dan sejumlah unit bangunan, yaitu: empat asrama untuk anak asuh regular dengan kapasitas masing-masing 25-30 orang atau total kapasitas 110 anak, asrama untuk program Community Based Rehabilitation, asrama untuk pengasuh, halaman bermain, tempat tinggal kepala asrama, gedung olahraga, klinik, ruang fisioterapi, sekolah, kantor, dapur umum, tempat cuci dan lain-lain. Di luar kompleks ini, Panti Asih Pakem juga memiliki tanah pekuburan dan banyak anak-anak asuh yang meninggal dikuburkan di tempat ini.[1]

Komunikasi antar semua unit bangunan dilakukan melalui telepon lokal. Semua tempat tinggal dilengkapi dengan peralatan sesuai dengan kebutuhannya.[1] Kantor terdiri dari kantor pusat dan kantor unit seperti sekolah dan perawatan. Peralatan kantor terdiri dari lemari, mesin fotokopi, mesin ketik, komputer, telepon, dan fax.[1]

Hambatan utama karena bangunan yang luas dan berumur tua sehingga memerlukan biaya pemeliharaan dan rehabilitasi yang mahal.[1] Jarak yang cukup jauh dari kota dan pusat ekonomi maka terdapat kesulitan dalam biaya pengadaan, operasional, dan pemeliharaan kendaraan mobil sebagai alat transportasi.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m (Indonesia) Pengurus Panti Asih Pakem. Gambaran Umum Panti Asih Pakem

Pranala luar

sunting