Panten atau Panti adalah salah satu tanda baca dalam aksara Bali. Tanda ini biasanya terdapat pada awal bab atau awal paragraf dalam buku. Tanda ini terbentuk dari gantungan aksara Ma dan gempelan Pa.[1]

Panten

Fungsi dan penggunaan sunting

Panten berfungsi sama seperti pamada, yaitu mengawali penulisan dengan harapan agar yang ingin ditulis dapat terlaksana dengan lancar tanpa halangan. Panten digunakan sebagai tanda pembuka suatu paragraf, surat, essai, dan geguritan. Panten juga digunakan untuk mengawali judul suatu cerita, atau suatu bab. Dalam surat, panten biasanya hanya terdapat pada paragraf awal.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Tinggen, hal. 26.

Referensi sunting

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.