Pantai Pecatu
Pantai Pecatu atau Pantai Gua Manik disebut juga Gua Manik Pecatu Park adalah pantai yang terletak di Desa Banyumanis tepatnya di sebelah selatan dari Benteng Portugis.[1] Pantai Wisata Guamanik terdapat di sebelah selatan Benteng Portugis. Letaknya sangat berdekatan bahkan pantainya menyatu hanya dipisahkan oleh sebuah sungai kecil. Di ujung selatan pantai terdapat bukit cukup tinggi yang ditumbuhi pepohonan liar. Pengunjung[2] dapat melakukan aktivitas di pantai atau laut, trekking mengelilingi bukit, atau berjalan naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan[3] di sekitar kawasan wisata seperti Benteng Portugis dan Pulau Mandalika.
Pantai Pecatu | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Banyumanis, Donorojo, Jepara. |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6°07′36″S 110°24′00″E / 6.1268°S 110.400°E |
Pemilik | |
Pengelola | RS Kusta Donorojo |
Dibuat oleh | Pemprov Jawa Tengah |
Awal pembangunan | 2010 |
Jenis objek wisata | Wisata Alam |
Gaya | Pantai |
Fasilitas | • Pantai dan Taman • Treking Bukit • Tulisan "GUA MANIK" Raksasa • Menara Pandang • Restoran |
Etimologi
suntingPantai Pecatu juga terkenal dengan nama Pantai Gua Manik. Asal muasal Pantai ini dinamakan Pantai Gua Manik, kemungkinan pantai ini terletak di dukuh Gua Manik, bukan karena di tempat tersebut ada gua, karena pantai tersebut tidak terdapat gua sama sekali.
Sejarah
suntingGua Manik Pecatu Park dirintis pada April 2010, dengan tujuan menyelamatkan dan pemanfaatan aset, pemberdayaan ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja. Pada awalnya tempat ini digunakan sebagai penunjang terapi bagi penderita kusta yang ada di Rumah Sakit Kusta Donorojo atau RSUD Jawa Tengah dr Rehatta. Sekarang penataan sudah dilakukan agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus berinteraksi dengan ex penderita kusta sehingga mereka tidak merasa dikucilkan. Arealnya cukup luas merupakan tanah milik Propinsi Jawa Tengah dan digunakan untuk menanam tebu dan sebagian merupakan perkebunan tanaman pace untuk jamu atau obat.
Mitos
suntingMenurut orang kuno nama Manik berarti bagian mata yang paling dalam. Artinya, apabila ingin melihat gua tersebut harus dengan mata batin. Pendapat lain mengatakan pada zaman dahulu ada ratu yang bernama Johar Manik bertapa di tempat tersebut. Tetapi belum pasti ceritanya.
Mitosnya,[4] di Gua Manik terdapat gua kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Namun pengelola Gua Manik mengatakan apabila ingin melihat gua tersebut harus puasa 40 hari. Puasa ini menurut orang Jawa adalah puasa “muteh”, atinya puasa yang hanya makan nasi putih dan minumannya air putih, konon katanya gua tersebut mempunyai mulut yang kecil tetapi dalamnya luas.
Lokasi
suntingPantai yang berlokasi di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, yang berada di sebelah Pantai Benteng Portugis, layak untuk dijadikan pilihan alternatif tempat berlibur. Dengan objek wisata Benteng Portugis, pantai Guamanik hanya dipisahkan anak sungai[5] kecil. Untuk menuju pantai ini, diperlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam dari pusat kota Jepara. Lokasinya cukup mudah ditemukan, karena pintu masuknya berada tak jauh dari Rumah Sakit Kusta Donorojo. Sekitar 50 meter dari rumah sakit, kita akan disambut dengan gapura megah bertuliskan “Pantai Guamanik”.
Rute
suntingPantai Pecatu Gua Manik[6] terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, kabupaten Jepara. Pantai ini memang baru dibuka untuk wisatawan pada tahun 2010. Tak ayal, pantai ini belum terlalu tak seperti Pantai Kartini ataupun Pantai Tirto Samodra, jadi kita bisa sepuasnya menikmati keindahan pantai tanpa harus bingung mencari tempat yang nyaman. Siapapun yang butuh refreshing hati dan pikiran, tempat ini sangat cocok dikunjungi. Untuk mengunjungi Pantai Gua Manik cukup mudah, yaitu:
- Dari Arah Jakarta atau Semarang
jika kita datang dari arah Jakarta atau Semarang, kita bisa naik bus jurusan Jepara. Setelah sampai di Terminal Jepara, naik bus jurusan Pati dan turun di Sambung Oyot. Di sini tersedia banyak ojek yang siap mengantar ke Pantai Pecatu Gua Manik.
- Dari Arah Surabaya
Sedangkan dari arah Surabaya, naik bus jurusan Semarang atau Pati dan turun di Terminal Pati, lalu naik bus jurusan Jepara dan turun di Sambung Oyot. Lalu dilanjutkan dengan naik ojek untuk menuju Pantai Pecatu Gua Manik, cukup mudah bukan.
Jika ingin menginap, tersedia guest house yang terletak tepat di tepi pantai. Kita tinggal menghubungi pihak rumah sakit yang letaknya juga dekat dengan pantai untuk menyewa guest house ini. Untuk menikmati matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) dengan maksimal, sebaiknya wisatawan menyempatkan diri menginap di Desa Banyumanis. Dijamin tak akan kecewa.
Panorama
suntingPantai Guamanik Pecatu, pantai dengan background perbukitan yang sangat indah. Di pantai ini anda juga bisa melihat dan menikmati keindahan laut yang dihiasi dengan hamparan pasir putih yang begitu bersih dan cantik. Dan disini anda bisa melakukan berbagai aktivitas seperti bermain dipantai, berjalan–jalan mengelilingi bukit atau bahkan tracking menaiki perbukitan untuk melihat keindahan pemandangan Benteng Portugis dan juga Pulau Mandalika.
Fasilitas
suntingDipantai juga terdapat arena motor cross dan juga terdapat gazebo–gazebo khas Jawa juga warung–warung lesehan, sehingga anda akan merasa dimanjakan dengan keindahan alam dan juga fasilitas yang ada di Pantai Guamanik Pacatu tersebut. Jadi pantai ini sangat cocok untuk anda berlibur. Banyak pengunjung yang datang ke pantai ini mulai dari yang dewasa, remaja, dan juga anak–anak. Panorama yang indah yang di suguhkan oleh Pantai Guamanik Pecatu dan juga berbagai macam wahana permainan serta kulinernya yang menjadi khas tempat ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang ingin berkunjung di Pantai Guamanik Pecatu.
Catatan kaki
sunting- ^ http://www.ticjepara.com/2010/07/guamanik-pecatu-beach.html
- ^ http://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2014/09/wisata-ke-pantai-guamanik-pecatu-yang.html
- ^ http://hasu5hiroi.blogspot.com/2013/01/pantai-guamanik-pecatu-jepara-yang.html
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 2016-09-28.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-11. Diakses tanggal 2016-02-11.
- ^ https://sandimaulid.wordpress.com/author/fadiel154/