Pantai Logending

pantai di Indonesia

Pantai Logending merupakan salah satu objek wisata pantai yang terletak di kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah.[1] Pantai Logending disebut juga sebagai pantai Ayah.[2] Meskipun terletak di kecamatan Ayah, pantai Logending lebih sering disebut berada dekat atau satu wilayah dengan Gombong yang merupakan suatu kecamatan di kabupaten kebumen.[3]

Salah satu sudut Pantai Logending di saat air surut

Lokasi sunting

Pantai Logending terletak di desa Ayah kecamatan Ayah kabupaten Kebumen yang berbatasan dengan kabupaten cilacap.[2] Pantai ini berjarak sekitar 53 km dari kota kebumen dan sekitar 8 km dari objek wisata Gua Jatijajar.[4] Pantai ini mudah dicapai oleh wisatawan misalnya dari arah Yogyakarta maka wisatawan cukup menempuh jalur selatan ke arah Gombong kemudian ke selatan mengikuti jalan sampai terdapat pantai dan bukit.[5]

Panorama sunting

Pantai Logending berada pada daerah pantai selatan pulau Jawa sehingga pemandangan luas Samudera Hindia dapat terlihat dengan jelas.[3] Pantai ini juga merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan kabupaten Kebumen dan Cilacap.[2] Pemandangan muara sungai dapat dinikmati dengan fasilitas perahu yang disediakan oleh nelayan dengan tarif sewa tertentu.[2] Selain dibatasi oleh muara Sungai Bodo, panti ayah pada bagian selatannya dibatasi oleh bukit yang berisi pohon jati dan batu-batu besar.[5][6] Diatas bukit terdapat sebuah rumah dengan pagar pembatas yang dari rumah tersebut dapat melihat laut dan kampung nelayan di sekitar pantai.[6][7] Pantai logending dapat dikatakan sebagai pantai yang terlengkap di antara pantai-pantai lain di Kebumen karena selain diapit oleh dua bukit atau gunung pantai ini juga menjadi lahan bagi para nelayan.[8] Hal ini terlihat dari puluhan kapal nelayan yang tiap harinya berjejer di pantai itu dan terdapat tempat penangkaran ubur-ubur serta tempat pelelangan ikan (TPI) yang beroperasi tiap hari.[8] Selain pemandangan lautnya pantai logending juga terkenal dengan hutan yang mengelilingi wilayahnya.[2] Hutan tersebut merupakan hutan milik Perum Perhutani KPH Kedu Selatan.[2] Hutan wisata tersebut mempunyai ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan air laut dengan suhu berkisar antara 24 hingga 34 derajat celcius.[9] Hutan wisata pantai logending sering dijadikan sebagai tempat berkemah baik oleh wisatawan maupun oleh regu pramuka.[4]

Mitos sunting

Sebagai pantai selatan laut Jawa, pantai Logending erat kaitannya dengan mitos Nyai Roro Kidul.[8] Hal ini ditambah dengan bentuk-bentuk peninggalan maupun batu-batuan di pantai itu yang oleh masyarakat sekitar dipercaya merupakan barang-barang keramat dan berbau mistis dan dapat menarik wisatawan untuk terus datang berkunjung.[8] Di pantai logending terdapat batu karang yang diyakini sebagai pintu gerbang Nyi Roro Kidul.[8] Dari kejauhan batu karang tersebut terlihat seperti seekor beruang yang sedang minum air laut.[8]

Rujukan sunting

  1. ^ "Pantai Ayah Photo". pantai.org. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-04. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  2. ^ a b c d e f "Pantai Ayah". kebumenkab.go.id. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-14. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  3. ^ a b Zeonita (2014). "Menikmati Pantai Ayah nan Menawan". beritatrans.com. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  4. ^ a b "Pantai Logending/ Pantai Ayah Kebumen". wisata.com. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  5. ^ a b "Pantai Logending, Ayah di Kebumen". pantaiindonesia.com. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  6. ^ a b Ajeng Ritzki Pitakasari (2013). "Tim SAR Kebumen Siaga Di Pantai Pasca Gempa". republika.co.id. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  7. ^ Rizki Ramadan (2014). "Pesona Kampung Nelayan di Pantai Ayah, Kebumen". travel.detik.com. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  8. ^ a b c d e f "Wisata Pantai Logending". kebumen.itgo.com. 2002. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 
  9. ^ "Wisata Pantai Ayah". wisatanusantaraku.com. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-25. Diakses tanggal 4 Mei 2014.