Padi gadu merupakan sebutan dari tanaman padi pada musim kemarau yang telah ditetapkan dalam rencana tata tanam atau dinamakan gadu izin.[1] Padi gadu merupakan padi yang dipanen pada musim kemarau.[2] Penanaman padi gadu sering mengalami kekurangan air pada fase primordia (bulan juni dan juli).[3] Musim kemarau yang dikwatirkan bagi banyak orang akan menjadi musibah kekeringan ternyata untuk sebagai orang atau sebagai besar petani contohnya petani Kerawang yang sedang melaksanakan panen padi gadu merupakan bentuk keuntungan tersendiri karena jika melaksanakan panen padi gadu hasil panennya bagus dan harga padinya jauh melampaui harga dasar padi yang ditetapkan pemerintah.[4] Padi gadu merupakan padi yang ditanam di ujung musim hujan, untuk dapat dipanen pada masa musim kemarau.[5] Padu gadu hanya dapat ditanam pada daerah yang irigasinya baik atau dekat sumber air.[2] Untuk daerah irigasi yang luas yang diatur/dibagi menurut golongan biasanya penanaman padi gadu ditentukan oleh pemerintah setempat.[6] Waktu untuk mengerjakan pada padi gadu sangat sempit karena persediaan air pada musim kemarau yang cukup terbatas.[6]

Padi gadu merupakan salah satu jenis tanaman padi

Referensi

sunting
  1. ^ BUPATI TEMANGGUNG.2011.PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 22 TAHUN 2011.3-4
  2. ^ a b Kaslan A. Tohir.1954.Pedoman bertjotjok tanam.Publisher: Balai Pustaka, Kementerian P.P.67
  3. ^ Asep Saefuddin, Kedi Suradisastra, Husni Kasim.1991.Potensi, kendala, dan peluang pembangunan pertanian di Sukabumi Selatan.Publisher: Proyek Pembangunan Penelitian Pertanian Terapan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.221
  4. ^ Ismail Kusmayadi dkk.2008.Be smart Bahasa Indonesia.Bandung: Grafindo.84
  5. ^ Hendartini Habsjah dkk.2007.Perjalana panjang anak bumi.Penerbit: Yayasan obor Indonesia.77-78
  6. ^ a b Hardjodinomo. Tohir.1970.Bertanam Padi. Bandung: Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.