Orang Kokang (Hanzi: 果敢族; Pinyin: Guŏgăn Zú; bahasa Burma: ကိုးကန့်လူမျိုး) adalah sebuah kelompok etnis di Burma (juga dikenal sebagai Myanmar). Mereka adalah suku Han pemakai bahasa Mandarin[1] yang tinggal di Kokang, yang diadministrasikan sebagai Wilayah Istimewa Kokang (sekarang Zona Otonom Kokang).[2]

Orang Kokang
果敢
ကိုးကန့်လူမျိုး
Daerah dengan populasi signifikan
Bahasa
Bahasa Mandarin
Kelompok etnik terkait
Tionghoa Burma, Suku Han, Orang Tionghoa-Tibetan lainnya
Peta wilayah Kokang (hijau)

Distribusi

sunting

Pada 1997, media memperkirakan bahwa orang Kokang, bersama dengan orang Yunnan yang berimigrasi paling terkini, meliputi 30–40 persen penduduk beretnis Tionghoa di Burma.[3]

Sejarah

sunting

Kebanyakan Kokang adalah keturunan dari pemakai bahasa Tionghoa yang bermigrasi ke tempat yang sekarang adalah Negara Bagian Shan pada abad ke-18. Pada pertengahan abad ke-17, klan Yang, sebuah wangsa militer Tionghoa yang kabur dengan para loyalis Ming dari Nanjing ke Provinsi Yunnan, dan kemudian bermigrasi ke Negara Bagian Shan di timur Burma, membentuk sebuah negara bagian feodal yang disebut Kokang. Dari 1960an sampai 1989, wilayah tersebut dikuasai oleh Partai Komunis Burma, dan setelah pembubaran partai tersebut pada 1989, wilayah tersebut menjadi sebuah wilayah istimewa di Burma.

Kelompok etnis tersebut memiliki sebuah tentara yang disebut Tentara Aliansi Demokratis Nasional Myanmar (TADNM); pada Agustus 2009 mereka dimasukkan dengan pasukan Tatmadaw (junta militer Burma) dalam sebuah konflik yang disebabkan oleh sebab kontroversial yang dikenal sebagai insiden Kokang 2009.[4]

Kokang terkenal

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Burma memiliki yang lainnya, penduduk suku Han non-Kokang; yang berada di wilayah China yang aslinya mereka berimigrasi dari sana, terdapat pemakai Mandarin Yunnan, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Hainan. Lihat Mya Than (1997). "The Ethnic Chinese in Myanmar and their Identity". Dalam Leo Suryadinata. Ethnic Chinese as Southeast Asians. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 117–8. ISBN 981-3055-58-8. 
  2. ^ Ng Han Guan. "Ethnic rebels flee Myanmar, abandoning weapons and uniforms for safe haven in south China". Chicago Tribune. Diakses tanggal 30 Agustus 2009. 
  3. ^ Mya Than (1997). "The Ethnic Chinese in Myanmar and their Identity". Dalam Leo Suryadinata. Ethnic Chinese as Southeast Asians. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 119–20. ISBN 981-3055-58-8. 
  4. ^ Chinese Dam Builders Fan Conflict in Burma