Operation Drake adalah ekspedisi ilmiah untuk mengenang kembali pelayaran yang dilakukan Sir Francis Drake.[1] Ekspedisi ini dilakukan di bawah koordinasi berbagai instansi kelembagaan Inggris, antara lain Scientific Exploration Society, Explorers Clubs dan Royal Scottish Geographical Society.[1] Selain untuk menyusuri pelayaran Francis Drake, ekspedisi ini juga bertujuan untuk melakukan berbagai penelitian dan memberi pengalaman bagi kaum muda.[1] Ekspedisi dilakukan dengan menggunakan kapal Eye of The Wind yang berangkat dari Plymouth, Inggris pada 8 September 1978.[1] Selama dua tahun berlayar, tim ekspedisi telah menyinggahi empat negara (dan beberapa pulau di negara tersebut) yang meliputi Panama, Papua Nugini, Indonesia dan Sudan.[1] Ekspedisi ini seluruhnya terdiri dari 9 fase. Setiap fase rata-rata menghabiskan waktu 3-4 bulan.[1]

Berkas:Mother-ship-eye-of-the-wind.jpg
Eye of The Wind: kapal yang digunakan dalam ekpedisi

Ekspedisi menitikberatkan pada kerja sama dengan negara-negara yang disinggahi.[1] Penelitian yang dilakukan pun bertujuan untuk melihat apa yang dibutuhkan negara bersangkutan bukan apa yang dibutuhkan Operation Drake.[1] Pada fase ke-7 tim ekspedisi singgah di Sulawesi dan mengumpulkan data tentang Morowali yang berada di Sulawesi Tengah.[1][2] Daerah itu dipilih karena telah diusulkan sebagai daerah suaka alam.[1] Di sana diteliti hutan-hutan sekitar Morowali, baik dari segi flora maupun fauna.[1] Selain itu tim ekpedisi juga meneliti aspek sosial ekonomi di area suaka alam tersebut.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ "Pete Lau's pictures of Operation Drake". Diakses tanggal 14 Juni 2014.