Opera Taiwan dibawakan oleh para pemain yang menggunakan dialek Taiwan, memakai kostum lokal serta ditampilkan ditampilkan di atas panggung dengan dekorasi khas Taiwan. Sementara itu, riasan wajah para pemain mirip seperti para pemain opera Beijing. Opera itu sendiri ditampilkan di luar ruangan.[1] Seiring berjalannya waktu, opera Taiwan mengalami banyak perubahan. Pada awalnya, opera tersebut ditampilkan dalam kondisi asli, lalu perlahan berubah menjadi teater profesional, dan hingga saat ini opera dapat disaksikan melalui radio, rekaman, televisi, layar sinema, dan juga dapat disaksikan secara langsung di luar ruangan.[2]

Perkembangan sunting

Tahun 1900

Pada awalnya, opera Taiwan merupakan hiburan buat para petani yang mana para pemain opera tersebut adalah para aktor muda amatir. Opera ditampilkan dengan diiringi lagu dan tarian.[2]

Tahun 1920

Pertunjukan opera yang pada awalnya diiringi lagu dan tairan berubah menjadi semacam teater dengan perlengkapan yang memadai.[2]

Tahun 1950

Pertunjukan opera mulai dapat dinikmati melalui radio dan kaset rekaman. Pertunjukan opera tersebut dibuka dengan musik akustik yang dimainkan oleh para penyanyi andal dan pemain musik yang hebat.[2]

Tahun 1960

Penampilan opera ditampilkan di layar lebar dengan format hitam putih yang berjudul Cerita Enam Mahasiswa di Negara Barat (The Tale of Six Scholars of the Western Chamber) serta diproduseri oleh Yeh Fu-sheng sebagai pemimpin rombongan opera Tuma pada tahun 1955. Selain itu, ada opera Xue Pinggui dan Wang Baochuan yang diproduseri oleh Chen Cheng-san sebagai pemimpin rombongan opera Kungle. Antara tahun 1956-1965 ada sekitar 100 opera yang dirilis dalam bentuk film.[2]

Tahun 1970

Penampilan opera dapat disaksikan melalui layar televisi dengan pengambilan gambar yang beragam, dan peralatan luar ruangan yang lengkap, serta kostum dan riasan wajah para pemain yang modern.[2]

Opera Bangzi sunting

Opera Bangzi (Opera Henan) berasal dari wilayah utara China yang dikembangkan selama masa perang dunia kedua. Opera tersebut berakar dari Kaohsiung, wilayah selatan Taiwan. Pengembangan dan perbaikan opera Bangzi tidak hanya menghasilkan pertunjukkan yang menampilkan sikap percaya diri, tetapi juga kedewasaan serta daya tarik yang menawan. Semenjak disahkan oleh Menteri Kebudayaan pada Mei 2012, opera Bangzi secara formal menjadi sandiwara tradisional di tingkat nasional di bawah kewenangan Pusat Nasional Seni Tradisional (National Center for Traditional Arts). Seiring berjalannya waktu, opera Bangzi berhasil memadukan unsur tradisional dengan unsur modern, dan ada banyak karya kreatif yang dihasilkan.[3]

Opera Peking sunting

Sampai dengan pertengahan tahun 1960-an, tidak ada kegiatan resmi dari pemerintah Taiwan untuk pengembangan kebudayaan terutama untuk masyarakat sipil. Sebelumnya, keterlibatan pemerintah dalam Opera Peking bertujuan untuk mengembangkan sandiwara secara profesional dan mengembangkan sekolah opera di bawah kewenangan Menteri Pertahanan. Tujuan dari sandiwara tersebut untuk menghibur para perwira dan tamtama dengan kualitas pertunjukan yang sama baiknya dengan sandiwara yang ditampilkan untuk para turis. Sementara itu, opera yang berada di bawah kewenangan Menteri Pertahanan bertempat di pangkalan militer. Pertunjukan seni dan budaya untuk masyarakat sipil sangat jarang sampai dengan pasca-1949 hingga pada akhirnya dirilis Pergerakan Seni dan Sastra Angkatan Bersenjata (Guojun Xin Wenyi Yundong) pada tahun 1965 yang dapat ditonton oleh masyarakat sipil. Dari pertengahan tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1990, kebijakan terkait Opera Peking sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kebijakan pemerintah komunis soal opera Peking dan seluruh kebijakan yang menyangkut hubungan antara rejim Beijing dan Taipei. Spirit dari maoisme untuk melawan budaya China tradisional membuat opera Peking yang merupakan bagian dari Pergerakan Seni dan Sastra Angkatan Bersenjata semakin berkembang dan cepat menyebar di Taiwan.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Tourism, Taiwan. "Opera Taiwan". Diakses tanggal 15 April 2022. 
  2. ^ a b c d e f Aberhart, Geof (Desember 2004). "Reliving the Glory of Taiwanese Opera". Diakses tanggal 15 April 2022. 
  3. ^ Traditional Arts, National Center for. "Bangzi Sends Flower to Blossom in Taiwan". Diakses tanggal 15 April 2022. 
  4. ^ Guy, Nancy (2005). Peking Opera and Politics in Taiwan. University of Illinois Press. hlm. 62. ISBN 0-252-02973-9.