Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia dapat diperbaharui dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.

Produk oleokimia salah satunya senyawa Fatty alcohol .

Pembentukan senyawa oleokimia dasar seperti asam lemak, ester metil asam lemak (FAME), alkohol lemak, amina lemak dan gliserol dilakukan dengan berbagai reaksi kimia dan enzimatik. Senyawa kimia intermediet yang dihasilkan dari zat oleokimia dasar ini meliputi alkohol etoksilat, alkohol sulfat, alkohol eter sulfat, garam ammonium kuaterner, monoacylglycerols (MAG), diacylglycerol (DAG), triacylglycerol (TAG) terstruktur, ester gula, dan produk oleokimia lainnya.

Ketika harga minyak mentah naik pada akhir 1970-an,[1] produsen beralih dari petrokimia ke oleokimia [2] karena minyak laurat nabati yang diolah dari minyak inti sawit lebih murah. Sejak saat itu, minyak inti sawit banyak digunakan dalam produksi deterjen dan barang perawatan pribadi seperti pasta gigi, sabun batang, krim mandi dan sampo.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Haupt, D. E.; Drinkard, G.; Pierce, H. F. (1984-02). "Future of petrochemical raw materials in oleochemical markets". Journal of the American Oil Chemists' Society (dalam bahasa Inggris). 61 (2): 276–281. doi:10.1007/BF02678781. 
  2. ^ Akaike, Yoshiteru (1985). "Other oleochemical uses: Palm oil products". Journal of the American Oil Chemists' Society (dalam bahasa Inggris). 62 (2): 335–340. doi:10.1007/BF02541401. ISSN 1558-9331. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Dewaet, F. (1985). "Quality requirements from a consumer's point of view (oleochemical products)". Journal of the American Oil Chemists' Society (dalam bahasa Inggris). 62 (2): 366–371. doi:10.1007/BF02541406. ISSN 1558-9331. [pranala nonaktif permanen]