Dalam meteorologi, okta atau per delapan adalah satuan yang digunakan untuk mengukur besaran dari tudung awan atau banyaknya awan di langit.[1] Tingkat keadaan cuaca diperkirakan dengan banyaknya per delapan langit yang tertutupi oleh awan. Satuan okta umumnya berkisar dari 0 hingga 8 okta, di mana 0 atau 0/8 bagian langit berarti langit cerah seluruhnya, sedangkan 8 atau 8/8 bagian langit berarti langit tertutupi oleh awan seluruhnya (mendung),[2] Terdapat satuan 9 okta yang digunakan apabila langit terhalang oleh suatu objek atau terganggu pengamatannya.[3] seperti kabut, hujan salju, kegelapan, dan cahaya pengganggu.[4]

Skala dari tudung awan diukur dalam satuan okta (per delapan) dengan simbol meteorologis untuk masing-masing okta.

Pengukuran sunting

Okta dapat diukur secara langsung dari permukaan bumi dengan bantuan insrumen, seperti HSI (The Hemispherical Sky Imager atau Pencitra Langit Hemisfer) dan SYNOP (surface synoptic observations atau pengamatan sinoptik permukaan), atau melalui bantuan instrumen citra satelit dari satelit geostasioner, seperti SEVIRI (Spinning Enhanced Visible and InfraRed Imager atau Pencitra Tampak dan InfraMerah Berputar yang Ditingkatkan) dan AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer atau Radiometer Resolusi Sangat Tinggi Tingkat Lanjut).[5]

Dalam pengukuran secara langsung, pengamat memerlukan tempat yang dapat memberikan pandangan langit terluas di daerah tersebut. Pengukuran dilakukan dengan memberikan bobot yang sama untuk bagian langit yang berada di atas kepala maupun yang terlihat dari sudut ketinggian yang lebih rendah (dari kejauhan). Pada keadaan awan tidak beraturan, pengamat dapat membagi langit ke dalam kuadran, yaitu sektor lingkaran yang terbagi oleh sudut siku-siku (90°),[6] lalu menjumlahkan hasil perkiraan dari masing-masing kuadran sebagai total tudung atau jumlah awan seluruh langit.[4][7]

Penerapan sunting

Okta seringkali digunakan dalam dunia penerbangan untuk laporan cuaca seperti METAR yang diasosiasikan dengan singkatan-singkatan tingkat tutupan langit: SKC = Sky Clear atau Langit Cerah (0 okta), FEW = Few atau Sedikit (1-2 okta), SCT = Scattered atau Tersebar (3-4 okta), BKN = Broken atau Bercelah (5-7 okta), dan OVC = Overcast atau Mendung (8 okta).[8][9]

Referensi sunting

  1. ^ Wirjohamidjojo, Soerjadi; Susanto, R.; Sudjono; Sujitno; Suhartono (1985). "Okta" (PDF). Kamus Istilah Meteorologi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 77. 
  2. ^ Jones, P. A. (Juli 1992). "Cloud-Cover Distributions and Correlations". Journal of Applied Meteorology (dalam bahasa Inggris). Lembaga Meteorologi Amerika. 31 (7): 732. JSTOR 26186585. Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  3. ^ Rao, G. S. L. H. V. Prasada (2008). Agricultural Meteorology (dalam bahasa Inggris). Prentice Hall of India Learning. hlm. 138–139. ISBN 9788120333383. OCLC 713761378. 
  4. ^ a b Kantor Meteorologi Britania Raya (2000). "2.4. Cloud Amount". Observer's Handbook (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4th reprinted). Kantor Meteorologi Britania Raya. hlm. 29–30. ISBN 0861803531. 
  5. ^ Werkmeister, Astrid; Lockhoff, M.; Schrempf, M.; Tohsing, Korntip; Liley, B.; Seckmeyer, G. (6 Mei 2015). "Comparing satellite- to ground-based automated and manual cloud coverage observations – a case study" (PDF). Atmospheric Measurement Techniques (dalam bahasa Inggris). Copernicus Publications. 8 (5): 2003–2004, 2006–2009. doi:10.5194/amt-8-2001-2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 Februari 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2022. 
  6. ^ Silva, Abel Antônio; Souza-Echer, Mariza Pereira (7 Desember 2015). "Ground-based observations of clouds through both an automatic imager and human observation". Meteorological Applications (dalam bahasa Inggris). Lembaga Meteorologi Kerajaan Britania Raya. 23 (1): 150. doi:10.1002/met.1542. Diakses tanggal 11 Maret 2022 – via John Wiley & Sons. 
  7. ^ "I. Pengamatan Awan". Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengamatan dan Pengelolaan Data Iklim di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (PDF). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 28 April 2016. hlm. 54. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2022 – via gawbkt.id. 
  8. ^ "Cloud Coverage" (dalam bahasa Inggris). Department of Earth, Ocean and Atmospheric Sciences, Kampus Vancouver, Universitas British Columbia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2022. Diakses tanggal 10 Februari 2022. 
  9. ^ Wirjohamidjojo, Soerjadi; Patoni, Achmad; Nureni, Isti (2004). Kamus Meteorologi Perhubungan (PDF). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 83. ISBN 9789796854660. LCCN 2005348683. OCLC 59149189. OL 3450141M.