Nukman Luthfie (24 September 1964 – 12 Januari 2019) adalah pengusaha, konsultan, dan pembicara di bidang pemasaran digital. Atas kiprah dan prestasinya di dunia pemasaran digital dan medsos (media sosial), maka ia dikenal sebagai Bapak Medsos Indonesia.

Nukman Luthfie
Lahir(1964-09-24)24 September 1964
Indonesia Semarang, Indonesia
Meninggal12 Januari 2019(2019-01-12) (umur 54)
IndonesiaYogyakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainNukman
PekerjaanMotivator, Pengamat Media Sosial
Tahun aktif?-2019

Sebelumnya ia adalah seorang jurnalis di Bisnis Indonesia dan Majalah SWA. Ia mulai berkiprah di bidang internet sejak menjadi Content Manager PT Agranet Multicitra Siberkom (AGRAKOM) dan kemudian menjabat Internet Services Director. Agrakom inilah yang melahirkan situs berita Detik.com pada tahun 1998. Nukman kemudian menjadi Direktur Marketing Detik.com pada 1999. Pada tahun 2003, ia mundur dari Detik.com dan mendirikan Virtual Consulting yang bergerak di bidang konsultan digital marketing.

Ia banyak diminta berkomentar mengenai fenomena internet, khususnya media sosial di televisi.[1]

Nukman melahirkan beberapa bisnis digital, termasuk PortalHR.com di bidang sumber daya manusia, dan Jualio.com—sebuah platform e-commerce berbasis media sosial.

Wafat sunting

Nukman meninggal dunia di Yogyakarta, Indonesia pada hari Sabtu, 12 Januari 2019 pada pukul 22.15 WIB di RS Bethesda Yogyakarta karena stroke.[2] Jenazahnya dimakamkan di Kendal, Jawa Tengah, Indonesia pada hari Minggu, 13 Januari 2019.

Pendidikan sunting

Nukman meneruskan pendidikan menengahnya di SMA 3 Semarang pada 1981, dan melanjutkan ke Teknik Nuklir Universitas Gajah Mada pada tahun 1983.

Karier sunting

  • Jurnalis harian Bisnis Indonesia.
  • Reporter Senior Majalah Prospek
  • Redaktur Majalah SWA
  • Direktur Internet Service Agrakom Multicitra Siberkom
  • Direktur Agrakom Para Relatika
  • Direktur Pemasaran Detik.com
  • CEO Virtual Consulting
  • CEO PortalHR.com
  • CEO Musikkamu.com
  • CEO Jualio.com Diarsipkan 2020-10-10 di Wayback Machine.

Ramalan potensi e-Commerce di Indonesia sunting

Seiring dengan perkembangan media sosial, dan terbukti bahwa orang Indonesia sangat menguasainya, maka Nukman meramalkan bahwa potensi selanjutnya dari internet adalah perkembangan e-Commerce. Ia memperhatikan bahwa orang Indonesia dengan mudah memunculkan trending topic yang mereka inginkan di twitter, kecenderungan mengupdate status di mana saja dan kapan saja, serta berbagi komentar mengenai produk yang mereka gunakan. Dengan adanya pecandu media sosial ini, perusahaan dengan mudah memasukkan pesan pemasaran mereka tanpa harus kesan beriklan secara konvensional.[3]

Terjun ke Bisnis Social Commerce melalui Jualio.com sunting

Nukman sangat aktif di berbagai jenis media sosial, mulai dari blog, Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya. Keahliannya di bidang media sosial bukan hanya menjadikannya nara sumber berbagai seminar dan acara di televisi saja. Ia juga akhirnya melahirkan bisnis digital baru: Jualio.com, sebuah platform bagi pengguna media sosial untuk bisa berjualan langsung ke followernya atau ke fansnya secara aman dan mudah, yang dilengkapi dengan berbagai opsi pembayaran mulai dari transfer tunai, kartu kredit, e-banking, e-wallet hingga potong pulsa.

Referensi sunting

  1. ^ Nukman Luthfie. Diakses dari situs berita Merdekadotcom pada 25 Desember 2014
  2. ^ Antara (13 Januari 2019). "Nukman Luthfie Meninggal, KPK Hingga PPP Berduka". CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 Januari 2019. 
  3. ^ Potensi e-commerce di Indonesia. Diakses dari situs berita Kompas pada 6 Desember 2014
  1. Profile: Nukman Luthfie: Making Internet http://www.thejakartapost.com/news/2010/04/28/profile-nukman-luthfie-making-internet-inroads.html
  2. Jualio.com, Cara Mudah Jualan via Media Sosial Diarsipkan 2016-03-11 di Wayback Machine. Diakses dari Metrotvnews pada 27 Mei 2015