Neratja merupakan surat kabar zaman dahulu. Koran ini terbit setiap hari kecuali hari Jumat, Minggu, dan hari besar.[1]

Koran ini mulai menemui pembacanya setiap hari sejak 1917 di bawah penerbit N.V. Vitgevers Mij evolutie.[1]

Jargon koran ini yaitu "Haloeannja hendak menjokong dan membantoe segala oesaha pergerakan jang menoedjoe kebaikan dan kemadjoean bangsa dan tanah air, dengan djalan yang patoet".[1]

Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan: 1907-2007, harian Neratja menjadi pers yang menanamkan semangat perlawanan terhadap kolonialisme dan diskriminasi terhadap pembacanya.[1]

Redaktur koran ini yaitu Agoes Salim dan Abdoel Moeis kelak menjadi founding profle Indonesia. Keduanya bahu-membahu menyerukan pentingnya pendidikan dalam pembentukan karakter berbangsa.[1][2]

Koran ini ini juga menjadi ajang bagi keduanya uantuk menangkis serangan dari surat kabar Sinar Djawa yang dikelola oleh aktivis-aktivis radikal seperti Semaoen.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 134–137. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007. 
  2. ^ Times, I. D. N.; Suciatiningrum, Dini. "Biografi Haji Agus Salim, Diplomat Ahli 9 Bahasa yang Hidup Sederhana". IDN Times. Diakses tanggal 2021-09-15.