Dalam teori sistem dunia, negara pinggiran (terkadang hanya disebut sebagai pinggiran) adalah negara yang kurang berkembang ketimbang negara semi-pinggiran dan negara inti. Negara tesebut biasanya mengalami pembagian kecil dari kekayaan global. Negara tersebut memiliki institutsi negara yang kecil dan bergantung pada – menurut beberapa pihak, dieksploitasi oleh – negara yang lebih berkembang. Negara tersebut biasanya terbelakang karena tantangan-tantangan seperti kurangnya teknologi, pemerintahan yang tak stabil, dan pendidikan dan sistem kesehatan yang rendah.[1]

Peta negara-negara dunia menurut status perdagangan, akhir abad ke-20, memakai pembedaan sistem dunia dalam negara inti (biru), negara semi-pinggiran (ungu) dan negara pinggiran (merah).

Referensi sunting

  1. ^ Escudé, Carlos; Schenoni, Luis L. "Peripheral Realism Revisited". Revista Brasileira de Política Internacional. 59 (1): 1–18.