Museum Perang Sintuak

Museum Perang Sintuak terletak di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Museum ini didirikan untuk memperingati dan melestarikan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia di daerah Sintuak. Museum ini merupakan inisiatif swadaya dari masyarakat lokal, dengan pendirinya, Rio Tampati Putra, yang mengumpulkan artefak sejarah sejak kecil.[1]

Sejarah

sunting

Bangunan yang dijadikan Museum ini dihibahkan oleh pemilik tanah dan bangunannya kepada masyarakat Sintuak untuk dijadikan museum. Bangunan ini dibangun pada tahun 1945 dan dijadikan sebagai pos pengamatan pejuang pada tahun 1948. Museum ini didirikan karena peristiwa yang bersejarah yang banyak terlupakan, yaitu Perang Sintuak yang terjadi di Nagari Sintuak Toboh Gadang pada hari Selasa, tanggal 7 Juni 1949, yang merupakan peristiwa tragis bersejarah dimana terjadi pembunuhan massal terhadap pejuang kemerdekaan oleh pihak kolonial Belanda.[2]

Peresmian museum ini dilakukan pada Mei 2021 dengan harapan menjadi sarana edukasi sejarah bagi warga setempat dan pengunjung dari luar daerah.[3] Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sangat mendukung keberadaan museum ini dan berharap dapat memberikan nilai positif bagi dunia pendidikan, dengan koleksi yang bervariasi dan fasilitas yang ada, museum ini diharapkan mampu meningkatkan semangat perjuangan dan memperkaya wawasan sejarah bagi generasi muda.

Koleksi

sunting

Museum Perang Sintuak menyimpan sekitar 300 unit koleksi bersejarah, yang mencakup:[4][1][2]

  • Senapan dan perlengkapan perang: Berbagai senjata yang digunakan selama masa perjuangan kemerdekaan.
  • Replika baju perang: Pakaian yang digunakan oleh pejuang selama perang.
  • Helm tentara Belanda: Helm yang digunakan oleh tentara kolonial Belanda.
  • Uang lama dan foto prajurit Belanda: Uang yang beredar pada masa penjajahan serta foto-foto tentara Belanda.
  • Senjata tradisional: Koleksi senjata tradisional seperti tombak, panah beracun, trisula, dan kerambit.
  • Barang antik rumah tangga: Teko, cerek abad ke-19, lampu padati, dan produk rumah tangga lainnya dari tempo dulu.

Fasilitas dan aktivitas

sunting

Museum ini menyediakan berbagai fasiilitas untuk pengunjung:[3]

  • Area foto: Pengunjung dapat berfoto dengan replika pakaian dan senjata pejuang.
  • Edukasi dan penelitian: Museum aktif dalam kegiatan edukasi sejarah dan penelitian, sering kali melibatkan pelajar dan peneliti untuk mempelajai lebih dalam tentang perjuangan kemerdekaan di Sintuak.

Pengelolaan

sunting

Museum ini dikelola oleh masyarakat lokal dengan dukungan dari pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA). Pemerintah setempat sedang mengupayakan legalitas museum ini sebagai cagar budaya untuk memperkuat peranannya dalam pendidikan sejarah dan kebudayaan.[2]

Museum ini tidak menetapkan biaya masuk bagi pengunjung. Sebagai gatinya, pengunjung dapat memberikan sumbangan sukarela yang akan digunakan untuk mendukung operasional dan pengembangan museum.

Peran dan tujuan

sunting

Museum Perang Sintuak bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di wilayah Sintuak. Melalui koleksi dan kegiatan yang diselenggarakan, museum ini berupaya menanamkan rasa cinta tanah air dan menghargai nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda.[5]

Akses informasi

sunting

Untuk informasi lebih lanjut, pengunjung dapat menghubungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman atau mengunjungi situs resmi mereka.

Museum Perang Sintuak adalah bukti nyata dari semangat dan usaha masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sejarah perjuangan bangsa, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Maskur, Fatkhul (2021-04-18). "Wah, Ada Meseum Perang di Sintuk Padang Pariaman". Bisnis.com. Diakses tanggal 2024-05-27. 
  2. ^ a b c "Desa Wisata Sintuak". DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-27. 
  3. ^ a b Agency, ANTARA News (2021-04-18). "Warga Padang Pariaman dirikan museum perang secara swadaya". Antara News Sumbar. Diakses tanggal 2024-05-27. 
  4. ^ "Pemuda Inisiasi Berdirinya Museum Perang Sintuk". Scientia Pembangunan. 2021-04-16. Diakses tanggal 2024-05-27. 
  5. ^ Thursday, Piaman Explore; August 25; 2022. "Museum Perang Sintuk Padang Pariaman Hadirkan Berbagai Koleksi Peninggalan Perang". Piaman explore. Diakses tanggal 2024-05-27.