Mukim Tamoi adalah sebuah mukim di Daerah Brunei-Muara, Brunei Darussalam. Mukim ini terletak di Kampong Ayer, permukiman apung tradisional di Sungai Brunei di ibu kota Bandar Seri Begawan. Jumlah penduduknya adalah 1.603 jiwa pada tahun 2016.[1]

Mukim Tamoi
Permukiman apung di Mukim Tamoi, tampak Istana Nurul Iman di belakang
Permukiman apung di Mukim Tamoi, tampak Istana Nurul Iman di belakang
Peta lokasi Mukim Tamoi di Distrik Brunei-Muara.
Peta lokasi Mukim Tamoi di Distrik Brunei-Muara.
NegaraBrunei Darussalam
DistrikBrunei-Muara
Luas
 • Total51,76 ha (127,90 acre)
Populasi
 (2016)[1]
 • Total1.603
 • Kepadatan3,1/km2 (8,0/sq mi)
Zona waktuUTC+8 (BNT)
Kode Pos
BLxx12

Sejarah

sunting

Kampong Tamui merupakan salah satu kampung tertua dalam sejarah Kampong Ayer bersama dengan Kampung Saba, Kampung Burung Pingai, dan Kampung Sungai Kedayan. Pada abad ke-18, keberadaan Kampung Tamoi pernah tercatat di peta Kampong Ayer, yang dikenal dengan nama Kampung Tamoi Menengah saja.[2]

Geografi

sunting

Mukim Tamoi terletak di perairan Sungai Brunei, dimulai dari persimpangan Sungai Kedayan ke arah hulu Sungai Brunei dekat dengan kawasan Istana Darul Hana yang berada di sisi daratan.[3]

Demografi

sunting

Berdasarkan sensus tahun 2016, jumlah penduduknya adalah 1.389 jiwa dengan 49,5% laki-laki dan 50,5% perempuan. Mukim tersebut memiliki 208 kepala keluarga yang menempati 207 rumah tinggal. Seluruh penduduk tersebut tinggal di wilayah perkotaan. Seluruh penduduk yang tinggal di Mukim Tamoi terbagi menjadi dua yaitu Tamoi Tengah berpenduduk 421 jiwa dengan 63 rumah, sedangkan Tamoi Ujong berpenduduk 262 jiwa dan 32 rumah.[4]

Mukim Tamoi meliputi desa-desa sebagai berikut:[1]

Desa  Populasi
(2016)
Kampung Limbongan 54
Kampung Pengiran Bendahara Lama 305
Kampung Pengiran Kerma Indera Lama 169
Kampung Pengiran Tajuddin Hitam 194
Kampung Tamoi Tengah 429
Kampung Tamoi Ujong 261
Kampung Ujong Bukit 181
Total 1,603

Kampung Limbongan dan Kampung Ujong Bukit kini sudah tidak ada lagi karena adanya proyek pembangunan kembali Sungai Kedayan dan pembangunan Taman Mahkota Jubli Emas.[5] Mukim ini juga sudah masuk ke dalam wilayah kota Bandar Seri Begawan.[6] 4°53′2″N 114°56′9″E / 4.88389°N 114.93583°E / 4.88389; 114.93583

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Population and Housing Census Update Final Report 2016" (PDF). www.deps.gov.bn. Statistics Department. December 2018. Diakses tanggal 27 June 2021. 
  2. ^ Mohd Yunos, Rozan (2013). SEMINAR UNITED NATIONS GROUP OF EXPERTS ON GEOGRAPHICAL NAMES ASIA, SOUTHEAST DIVISION (PDF). hlm. 11. 
  3. ^ "Geoportal - Survey Department". survey.gov.bn (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 August 2018. 
  4. ^ KOMPILASI RENCANA KNK 2015 (PDF) (dalam bahasa Melayu). Kenali Negera Kitani. 2015. hlm. 188–192. 
  5. ^ "A beacon of Bandar's revitalisation – Borneo Bulletin Online". Borneo Bulletin Online. 23 October 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2019. Diakses tanggal 9 August 2018. 
  6. ^ Za'im Zaini; Sonia K (23 July 2007). "Brunei capital to become nearly ten times bigger". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 5 November 2021 – via bn.china-embassy.org.