Morgantina (Μοργάντιον / Μοργαντίνη dalam bahasa Yunani Kuno) adalah sebuah situs arkeologi di Pulau Sisilia, Italia. Kota modern terdekat dari situs ini adalah Aidone yang terletak hanya sekitar dua kilometer di sebelah barat daya. Di situs ini terdapat punggung bukit sepanjang dua kilometer yang membentang dari barat daya ke timur laut dengan nama "Serra Orlando", dan di timur laut situs ini juga terdapat sebuah bukit yang bernama Cittadella. Morgantina pernah dihuni selama beberapa periode. Permukiman besar pertama didirikan di Cittadella dari sekitar 1000/900 SM hingga sekitar 450 SM. Permukiman besar lainnya terletak di Serra Orlando, dan ada berdiri dari kisaran 450 SM sampai sekitar 50 M. Morgantina sendiri telah menjadi bahan penelitian arkeologi sejak awal abad ke-20.

Morgantina
Μοργάντιον / Μοργαντίνη
Agora Morgantina dari Periode Helenistik. Sebuah permukiman dari Zaman Besi pernah berdiri di punca kbukit Cittadella di latar belakang. Gunung Etna dapat terlihat di kejauhan.
Morgantina di Sicily
Morgantina
Lokasi di Sicily
Nama alternatifMorgantia, Morgantium, Morgentia, Murgantia, Murgentia
LokasiAidone, Provinsi Enna, Sisilia, Italia
Koordinat37°25′51″N 14°28′46″E / 37.43083°N 14.47944°E / 37.43083; 14.47944
JenisPermukiman
Sejarah
PeriodeZaman Perunggu akhir hingga Republik Romawi
Catatan situs
Tanggal ditemukan1884, 1912, 1955–1963, 1966–1967, 1968–1972, 1978–sekarang
ArkeologLuigi Pappalardo, Paolo Orsi, Erik Sjöqvist, Richard Stillwell, Hubert L. Allen, William A. P. Child, Malcolm Bell III, Carla Antonaccio
PengelolaSoprintendenza BB.CC.AA. di Enna
Situs webArea Archeologica Morgantina (dalam bahasa Italia)

Serra Orlando diidentifikasi sebagai Morgantina oleh arkeolog Turki Kenan Erim setelah ditemukannya sejumlah koin yang bertuliskan HISPANORUM dalam bahasa Latin. Erim membandingkan koin ini dengan tulisan sejarawan kuno Livus untuk membuktikan bahwa kota yang ditemukan di Serra Orlando adalah kota kuno Morgantina.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Erim, Kenan (1958). "Morgantina". American Journal of Archaeology. 62 (1): 79–90. doi:10.2307/500463. JSTOR 500463.