Itsukushima

pulau di Jepang
(Dialihkan dari Miyajima)

Itsukushima (厳島, Itsukushima) atau pulau Miyajima adalah nama pulau di Laut Pedalaman Seto tepatnya di barat daya Teluk Hiroshima, Jepang.

Itsukushima

Itsukushima berada di bawah administrasi kota Hatsukaichi di Prefektur Hiroshima. Di pulau ini terdapat kota bernama Miyajima sebelum bergabung dengan kota Hatsukaichi pada tahun 2005.

Di pulau ini terdapat Kuil Itsukushima yang merupakan Warisan Dunia UNESCO. Pemandangan Torii berwarna oranye cerah berlatar belakang Gunung Misen merupakan salah satu dari Tiga Pemandangan Terindah di Jepang bersama-sama dengan jalur pasir pantai di Amanohashidate dan pemandangan Teluk Matsushima. Pada tahun 1952, pulau Itsukushima ditetapkan pemerintah Jepang sebagai situs peninggalan budaya yang penting.

Di bukit belakang kuil terdapat bangunan besar bernama Senjōkaku yang pembangunannya dibiayai oleh Toyotomi Hideyoshi. Pembangunan Senjōkaku belum selesai ketika Toyotomi Hideyoshi wafat sehingga pekerjaan langit-langit gedung menjadi terbengkalai hingga sekarang.

Kue Momiji Manju berbentuk daun pohon maple merupakan oleh-oleh khas pulau Itsukushima, walaupun kue ini merupakan kue khas Hiroshima. Jajanan lain yang populer di pulau ini adalah tiram bakar.

Statistik

sunting
  • Luas wilayah: 30,39 km².
  • Jumlah penduduk: 2.193 (laki-laki: 946 orang, perempuan: 1.229 orang).
  • Di pulau terdapat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, tetapi tidak memiliki lampu lalu lintas.

Tempat pariwisata

sunting

Sejarah

sunting

Kuil Shinto di pulau Itsukushima pertama kali dibangun pada era kaisar wanita Suiko. Kuil Itsukushima seperti yang terlihat sekarang dibangun oleh Taira no Kiyomori.

Pada tahun 1555, di pulau Itsukushima pernah terjadi pertempuran antara pasukan Mōri Motonari dan pasukan Sue Harukata yang disebut Pertempuran Itsukushima. Mōri Motonari berhasil tampil sebagai pemenang dan mulai merintis pelestarian alam di pulau ini karena merasa malu telah menjadikannya pulau para dewa sebagai ajang pertempuran.

Keadaan alam

sunting

Di Jepang, pulau Itsukushima terkenal dengan keindahan pemandangan daun-daun musim gugur. Dari puncak Gunung Misen yang dilayani oleh kereta gantung bisa dinikmati pemandangan daun musim gugur dan pemandangan Laut Pedalaman Seto.

Gunung Misen yang mempunyai ketinggian 530 meter juga dapat dicapai dengan berjalan santai selama dua jam. Di puncak gunung terdapat batu-batu berukuran raksasa dan kumpulan kuil agama Buddha yang penuh misteri.

Satwa berupa rusa dan monyet hidup liar di seluruh bagian pulau. Rusa merupakan hewan asli pulau yang sudah tercatat sejak dulu dan dipercaya sebagai pesuruh dewa. Kehadiran monyet baru tercatat pada zaman Edo, sehingga kemungkinan besar berasal dari hewan peliharaan yang dibawa orang.

Pulau Itsukushima dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa sehingga kayu dari hutan dilarang untuk diambil. Populasi rusa yang semakin banyak menyebabkan persediaan makanan yang ada di alam tidak mencukupi, sehingga rusa sering merebut makanan dari wisatawan bahkan memakan berbagai jenis kertas.

Di pantai ketika air surut dapat ditemukan sejenis Kelomang.

Transportasi

sunting
  • Pulau Itsukushima dihubungkan oleh kapal feri milik jaringan kereta JR atau Hiroden dalam waktu 10 menit. Kapal feri juga melayani penyeberangan mobil.
  • Stasiun JR Miyajimaguchi dan stasiun Hiroden Miyajimaguchi yang merupakan stasiun terdekat dari terminal feri dapat dicapai dalam waktu 25-45 menit dari dalam kota Hiroshima.
  • Kapal wisata yang menghubungkan pusat kota Hiroshima dan pulau Itsukushima berangkat dari sungai di dekat Monumen Perdamaian Hiroshima (Genbaku Dome).
  • Terminal feri dapat dicapai sekitar 30 menit dengan mobil dari kota Hiroshima.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting