Migrasi hewan[1] atau ruaya binatang adalah sebuah gerakan berkala hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor hewan bermigrasi merupakan biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. Migrasi hewan musiman merupakan fenomena yang paling menakjubkan dari unsur alam.

Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun - dari generasi ke generasi. Tanah lintas hewan bisa berupa gunung, sungai, dan padang tanah yang luas. Ikan salmon, burung, kelelawar, dan serangga terbang dalam jangkauan jarak yang panjang, kadang-kadang melampaui seluruh benua atau lautan. Hewan yang berenang sering kali bermigrasi hampir meliputi jarak setengah dari seluruh dunia.

Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas, karena pada hari musim panas yang panjang di bagian paling utara dunia dapat menjamin pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada pendekatan ramalan cuaca musim gugur dan dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat pada musim dingin dan tersedianya makanan.

Beberapa hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dibuat dalam satu tahun. ada pula beberapa hewan mempunyai 'pola migrasi yang dapat dihubungkan pada pola cuaca' pergerakan mereka adalah bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. terdapat migrasi hewan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya.

Banyak ilmuwan melihat migrasi hewan sebagai sebuah adaptasi. Hewan yang telah belajar untuk beralih ke lingkungan yang optimal adalah hewan yang selamat untuk melanjutkan spesies.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting


  1. ^ "Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas". id.wikipedia.org. Selasa, 21/01/2020. Diakses tanggal 2020-01-21.