Metronom adalah sebuah alat yang dapat mengeluarkan suara (atau ketukan) dengan interval yang stabil. Alat ini biasanya digunakan oleh pemusik agar tempo musiknya stabil.

Metronom mekanik

Metronom berasal dari bahasa Yunani, metron (ukuran) dan nomos (keteraturan).

Metronom Maelzel sunting

Metronom Maelzel (disingkat M.M.) adalah satuan tempo yang diciptakan oleh Johan Nepomuk Maelzel yang merupakan penyempurnaan dari metronom sebelumnya yang diciptakan oleh D. N. Winkel pada tahun 1816 [1].

 
Metronom Mälzel 1815

Cara Kerja sunting

Angka dalam Metronom Maelzel menandakan jumlah ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh lagu Indonesia Raya ditulis dengan tempo M.M. = 96. Artinya, dalam satu menit terdapat 96 ketuk.[2]

Nilai M.M. dalam Tanda Tempo sunting

  • Grave = Sangat lambat dan hikmat (40-44 M.M.)
  • Largo = Lambat dan agung (46-50 M.M.)
  • Adagio = Sedikit lebih cepat dari Largo (52-54 M.M.)
  • Lento = Lambat (56-58 M.M.)
  • Andante = Secepat orang berjalan (72-76 M.M.)
  • Andantino = Lebih cepat dari Andante (80-84 M.M.)
  • Maestoso = Agung dan mulia (88-92 M.M.)
  • Moderato = Sedang (96-104 M.M.)
  • Allegretto = Agak cepat dan riang (108-116 M.M.)
  • Allegro = Cepat, hidup dan riang (132-138 M.M.)
  • Vivace = Hidup dan riang (160-176 M.M.)
  • Presto = Cepat (184-200 M.M.)

Pranala luar sunting

  1. ^ https://www.oxfordreference.com/display/10.1093/oi/authority.20110803100154317
  2. ^ https://keuangan.uma.ac.id/2023/02/17/metronom-dan-tempo-musik/