Metode belajar adalah sebuah kumpulan prinsip dan metode yang digunakan oleh guru untuk mungkinkan siswa belajar. Strategi-strategi ini setengahnya ditentukan oleh materi yang ingin dibahas dan setengahnya lagi oleh sifat pelajar. Agar sebuah metode belajar menjadi efisien, maka teknik tersebut harus memperhitungkan pelajar, sifat dari materi yang disampaikan, dan jenis pembelajaran yang ingin dibawakan.[1]

Pendekatan-pendekatan belajar dapat diklasifikasikan secara luas menjadi berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Pada pendekatan belajar berpusat pada guru, guru merupakan figur otoritas utama pada model ini, dan memiliki tujuan yaitu memberi pengetahuan dan informasi kepada siswa. Pelajar dipandang sebagai sebuah "wadah kosong", dengan tujuan utama yaitu untuk mendapat informasi secara pasif (lewat perkuliahan dan instruksi langsung), dan tujuan utama yaitu pengetesan dan penilaian. Pada model ini, pengajaran dan penilaian dipandang sebagai dua hal yang berbeda. Pembelajaran siswa diukur melalui tes bernilai dan penilaian yang semuanya bersifat objektif.[2]

Pada pembelajaran berpusat pada siswa, meski guru juga merupakan figur otoritas pada model ini, baik guru dan siswa dapat memainkan peran yang sama-sama aktif pada proses pembelajaran. Pendekatan ini juga disebut dengan autoritatif.[3] Pada model ini, peran guru adalah untuk melatih dan memfasilitasi pembejalaran siswa dan pemahamannya.

Referensi

sunting
  1. ^ Westwood, P. (2008). What teachers need to know about Teaching methods. Camberwell, Vic, ACER Press
  2. ^ "Teaching Methods". Teach.com. Diakses tanggal 1 December 2017. 
  3. ^ Burger, C., Strohmeier, D., Spröber, N., Bauman, S., Rigby, K. (2015). "How teachers respond to school bullying: An examination of self-reported intervention strategy use, moderator effects, and concurrent use of multiple strategies". Teaching and Teacher Education. 51: 191–202. doi:10.1016/j.tate.2015.07.004. ISSN 0742-051X.