Mendengkur atau mengorok adalah suara yang ditimbulkan saat tidur karena adanya getaran jaringan pada saluran udara bagian atas.[1] Mendengkur biasa terjadi pada > 3% anak-anak dan 32% dewasa. Seiring bertambahnya usia, timbulnya dengkuran saat tidur akan makin meningkat hingga hampir 50% manusia di atas 60 tahun mengalami hal tersebut. Umumnya, dengkuran lebih banyak terjadi pada saat menghirup napas (inspirasi).

Timbulnya dengkuran merupakan salah satu gejala sindrom obstruktif apnea saat tidur. Pasien yang menderita sindrom tersebut akan mendengkur dengan keras terus-menerus karena mengalami henti napas saat tidur akibat jalan napas yang tersumbat.[1] Meskipun demikian, sebagian penderita obstruktif apnea ada pula yang tidak mengalami dengkuran karena saluran udara mereka tidak beresonansi. Hal ini terutama terjadi pada pasien yang telah melakukan prosedur bedah saluran udara bagian atas untuk memperketat jaringan lunak didaerah tersebut. Selain kecurigaan adanya obstruktif apnea, orang yang mendengkur memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit pembuluh darah.[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b Snoring , Medical dictionary - The Free Dictionary by Farlex. Diakses pada 12 Agustus 2012 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kamus" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ (Inggris) Rowland, Lewis P. (2005). Merritt's Neurology, 11th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. -.