Mazmur:187 (album)

Album studio ke-8 oleh Siksakubur

Mazmur:187 adalah album studio kedelapan oleh band death metal Siksakubur, rilis tanggal 2 November 2016 melalui bendera Armstretch Records yang memuat 10 komposisi brutal, gelap dan berhasil menyuguhkan materi death metal bernuansa oldschool dan tetap gahar.[1] Materi komposisi dalam album ini berbeda dari album-album sebelumnya, dari penulisan lirik, aransemen dan gaya bermusiknya karena Siksakubur tidak pernah membuat album yang sama, di mana eksplorasinya disesuaikan dengan tema dan kebutuhannya. Kali ini Mazmur:187 bertema tentang cerita-cerita pembunuhan dengan beragam jenis latar belakangnya menggunakan lirik yang sederhana dan kata-kata yang digunakan sehari-hari.[2]

Mazmur:187
Album studio karya Siksakubur
Dirilis2 November 2016 (2016-11-02)
StudioNada Musika Studio, Surabaya
GenreDeath Metal
Durasi52:40
LabelArmstretch Records
Produser
  • Santo Gunawan
  • Rudi Dian
Kronologi Siksakubur
Siksakubur
(2014 (2014))
Mazmur:187
(2016)

Rilis dan Konsep sunting

Konsep musikalitas album ini masih tetap menggerus berbagai aspek death metal yang banyak diserap dari band-band populer seperti Terrorizer, Death, Morbid Angel, Obituary hingga Cannibal Corpse. Tanpa maksud dan tujuan tertentu serta kaitannya dengan album religi,[2] makna dibalik judul album ini, kata 'Mazmur' berarti puji-pujian bagi umat Kristiani sedangkan '187' adalah sandi internasional untuk pembunuhan. Jadi ini semacam puji-pujian untuk pembunuh legendaris dunia.[3] Awalnya judul album ini hanya '187' saja, tetapi judul tersebut dirasa kurang pas, maka ditambahkan kata 'Mazmur'.[2] Album ini mengangkat tema kemanusiaan dan himbauan agar tidak lupa dengan peristiwa tragedi kemanusiaan tahun 1965 (1965), seperti yang tergambar dalam film bertajuk "Jagal/The Act of Killing" karya Joshua Oppenheimer menjadi inspirasi pembuatan album ini.[1] Album kedelapan Siksakubur ini direkam di Nada Musik Studio Surabaya sekaligus proses mixing dan masteringnya sedangkan rekam Vokal di Pyramid Studio Bogor dan RTF Studio Bandung serta rekam Keyboard di Daztanian Studio Surabaya. Proses pembuatan album ini memerlukan waktu kurang lebih setahun membentuk riff dasar sebanyak-banyaknya hingga proses seleksi melalui representasi kemampuan musikalitas Andre dengan kolaborasi bersama Rudi Dian dalam setiap prosesnya.[4]

Daftar lagu sunting

Lirik di tulis oleh Andre dan Rudy, musik oleh Andre dan Adhytia.

No.JudulDurasi
1."Dibawah Nol"3:06
2."Pencuri Malam"5:16
3."Hotel Ambassador"4:38
4."Maut Berkelakar"5:24
5."Sumpah Berbisik Pt. 1"5:35
6."Sumpah Berbisik Pt. 2"10:15
7."Terikat Sekarat"5:00
8."Monster"5:14
9."1888"4:16
10."Manis Berbau Amis"3:56
Durasi total:52:40

Anggota sunting

Siksakubur sunting

  • Andre Tiranda – Gitar, Vokal Latar
  • Adhytia Perkasa – Drum
  • Gilang Pristianto – Bass
  • Rudy Harjianto – Vokal
  • Ricky Rangga - Gitar

Musisi tambahan sunting

  • Doddy Hamson – Vokal tambahan pada lagu "Sumpah Berbisik Pt. 1"
  • Endro Wibowo - Gitar lead pada lagu "1888"
  • Daniel Natjaard - Keyboard pada lagu "Sumpah Berbisik Pt. 1", "Sumpah Berbisik Pt. 2" dan "Terikat Sekarat"
  • Rudi Dian - Gitar akustik pada lagu "Sumpah Berbisik Pt. 2"
  • Hizkia - Gitar lead pada lagu "Manis Berbau Amis"

Produksi sunting

  • Santo Gunawan – Executive produser
  • Rudi Dian – Produser
  • Adi Christianize – Artwork
  • Yogga Beges – Fotografi
  • Hizkia – Engineer
  • Endro Wibowo – Mixing, Engineer
  • Edi Hazt - Mastering

Referensi sunting

  1. ^ a b "Siksakubur: "Mazmur: 187" Dan Himne Genosida 1965". Semarang on Fire. tribunal1965. 6 Januari 2017. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. 
  2. ^ a b c Crane (24 Agustus 2016). "Interview with Andre "Bacot" Tiranda of SiksaKubur". Indonesianmetal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-17. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. 
  3. ^ "2 November, Metalhead akan mendengarkan "Mazmur:187"!". Musikeras. 28 Oktober 2016. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. 
  4. ^ Rasarangga, Michael (15 November 2016). "Interview Album Baru SiksaKubur Mazmur 187". musickviewer. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. 

Pranala luar sunting