Mata rakun, atau preorbital ecchymosis[1], adalah kondisi menghitamnya daerah sekitar mata, terutama di kulit bagian bawah mata. Berbeda dengan mata panda yang muncul akibat kelelahan, mata rakun terjadi akibat trauma di kepala yang menyebabkan pembuluh darah halus di sekitar mata pecah.

Mata rakun yang disertai bocornya cairan cerebrospinal dari hidung

Gejala lain yang bisa mengikuti mata rakun, antara lain:

  • Pembengkakan kelopak mata.
  • Area yang terinfeksi terasa lembut saat disentuh.
  • Perubahan warna area sekitar mata.
  • Muncul pola memar serupa yang muncul di belakang telinga.
  • Memar yang muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah trauma.
  • Mata merah atau perdarahan subkonjungtiva.
  • Mengalami perubahan sensorik, seperti gangguan pendengaran, penglihatan kabur, atau penurunan indra penciuman.
  • Kelemahan otot.
  • Tekanan darah dan detak jantung meningkat.[2]

Penyebab

sunting

Selain karena trauma pukulan benda tumpul di kepala, mata rakun bisa saja terjadi karena neuroblastoma, amyloidosis, Kaposi’s sarcoma atau multiple myeloma. Selain itu kondisi ini bisa terjadi setelah tindakan operasi plastik di hidung.

Referensi

sunting