Massy merupakan sebuah komune di pinggiran selatan Paris, Prancis. Terletak 14.7 km (9.1 mil) dari pusat kota Paris.

Peta infrastruktur dan tata guna lahan di Komune Massy.
  = Kawasan perkotaan
  = Lahan subur
  = Padang rumput
  = Lahan pertanaman campuran
  = Hutan
  = Vegetasi perdu
  = Lahan basah
  = Anak sungai
Massy, Essonne
NegaraPrancis
ArondisemenPalaiseau
KantonIbukota dari 2 kanton
AntarkomuneCA Europ'Essonne
Kode INSEE/pos
91377

Jumlah penduduk sunting

Kota Massy berkembang dalam waktu yang singkat. Sebuah wilayah besar dengan 6 000 jiwa tahun 1950, meningkat menjadi 37 000 tahun 1968. Sejak itu, jumlahnya, setelah melewati angka 40 000, semakin stabil.

Penduduk Massy dikenal sebagai Massicois.

Angkutan sunting

Massy dilayani oleh dua stasiun persimpangan pada RER jalur B dan RER jalur C Paris: Massy – Verrières dan Massy – Palaiseau.

Juga terdapat stasiun TGV, dinamai Massy TGV, yang dekat dengan stasiun Massy – Palaiseau dan merupakan satu dari tiga stasiun khusus TGV di pinggiran Paris (dua lainnya di Disneyland Resort Paris dan Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle).

Sejarah sunting

Asal kata Massy belum jelas. Nama ini dapat berasal dari nama pemilik villa pada masa Gaul-Romawi, situs asli desa. Disebut Matius atau Matheus, nama propertinya dan desa telah dianggap berubah karena bahasa dan waktu yang mengubah Massy. Terletak dekat jalan antara Paris dan Chartres, villa ini dibangun pada sebuah puncak (Gunung Gaudon) dan membentuk titik awal pendirian rumah. Lapisan-lapisan tanah menjelaskan pembukaan lahan dan pasangnya air di daerah sekitarnya.

Selama "Era Pertengahan" dan hingga akhir 'Ancien Régime', rumah-rumah besar membagi teritori komune ini, menandai sebagian besar institusi kuno dan biara St-Germain-des-Prés. Pada abad ke-10, garis keturunan pemimpin Massy ditetapkan, gelar bangsawannya akan menjadi baron (sekarang pada keluarga Grimaldi-Monaco).

Sebelum 1900, sejarah kota ini sama dengan wilayah pedesaan Ile-de-France. Setelah Revolusi, kota ini menjadi pedesaan. Jumlah penduduknya mengikuti perubahan di seluruh daerah itu. Mengalami perang, epidemi dan pemberontakan yang sama. Para massicois melakukan perdagangan agrikultur (tukang kebun, penanam anggur), bahkan seni dan kerajinan lokal juga dijual. Pabrik keramik, yang ditinggalkan setelah Perang Dunia Kedua, merupakan industri tertua di kota ini.

Di awal abad ke-20, wajah Massy berubah: dari desa pedesaan, menjadi kota yang mempercantik Paris. Sebelumnya berpenduduk 1.400 jiwa, sekarang, dengan 40.000 jiwa. Di akhir abad ke-19, pembangunan rel kereta api membantu pembangunan industri. Penghunian pertama didirikan pada awal abad ini. Urbanisasi kota berkembang pada distrik Gravels dan Villaine, di mana sangat mungkin mendirikan sekolah pada awal 1927. Merupakan era "rumah pinggiran kota".

Selama Perang Dunia Kedua, tanah di Massy-Palaiseau dianggap persimpangan rel strategis. Pengeboman infrastruktur ini memakan korban 88 jiwa dan kerusakan material di seluruh kota. Setelah perang, rekonstruksi dan pembangunan aglomerasi Paris dan pinggirannya mengubah geografi kota. Krisis perumahan semakin banyak, perpindahan "castor" terhadap beberapa penduduk ke timur kota. Pendirian perumahan seluas 145 hektare di komune Massy-Antony menyebabkan jumlah penduduk Massy berlipat. Penetapan 'Zona Konstruksi Utama' di Villaine 10 tahun kemudian ditujukan untuk menghentikan urbanisasi kota. Pembangunan kota ini juga mengubah struktur sosialnya: peningkatan populasi, datangnya imigran, dll. Selama 1960 dan 1970-an, pertanyaan diajukan untuk pembangunan urban cepat: masalah perumahan, sedikitnya fasilitas umum, kelayakan pabrik, dll. Untuk memuaskan kebutuhan penduduk baru ini, banyak infrastruktur baru dibangun seperti sekolah, rumah sakit, pusat olahraga, kolam renang, pusat seni, penitipan anak dan taman. Pendirian stasiun TGV tahun 1991 adalah aset bagi pembangunan ekonomi kota. Sekarang, berbagai kebutuhan telah melebihi lingkaran komune dan departemen, seperti opera dan teater. (Sumber: Arsip kotamadya Massy)

Administrasi sunting

Massy terbagi menjadi dua kanton:

Orang terkenal sunting

  • Nicolas Appert, penemu proses pengalengan, tahun 1804 mendirikan ruang kerja dengan lima puluh karyawan untuk membuat sistem pengalengan yang semakin terkenal. Pabrik ini hancur pada 1815, setelah invasi Prusia. Nicolas Appert kembali ke Massy tahun 1836 dan meninggal di sana tanggal 1 Juni 1841.
  • Numa Denis Fustel de Coulanges, seorang sejarawan terkenal, menetap di Massy sejak 1883 hingga 1889, tahun kematiannya.
  • Jacques-René Tenon, dokter bedah di Salpêtrière. Ia memperoleh penghargaan karena menetapkan kebersihan di rumah sakit. Kemudian melakukan pemasangan tempat tidur pribadi dan pasien terisolasi dengan penyakit menular. Hari ini kediamannya digunakan oleh Orphelins Apprentis d'Auteuil.
  • Putri Antoinette dari Monako diberi gelar baron dari Massy oleh saudaranya, Rainier III de Monaco, tahun 1951.
  • Alain Chabat, aktor, sutradara dan produser film terkenal.

Bangunan dan monumen sunting

  • Château de Vilgénis: Dibangun tahun 1823 di sebuah taman 55 hektare. Di taman itu, kolam berbentuk Bicornate Napoleon digali oleh saudara kaisar itu, Jerôme Bonaparte.
  • Massy memiliki sebuah opéra-théâtre yang memainkan peran penting pada kehidupan budaya Essonne.
  • Massy juga memiliki bioskop seni yang terdiri dari tiga ruangan menampilkan film dengan musik aslinya. Harga: €6.80 per pertunjukan atau €4.60 dengan tiket musiman sekitar €5 per tahun.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting