Makam Ninik Janggut Hitam

makam di Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia

Makam Ninik Janggut Hitam adalah makam yang dikeramatkan dari tokoh ulama yang terpandang dalam siar agama Islam di daerah Talang Tengah, tokoh tersebut bernama ninik janggut hitam.[1] Ninik Janggut Hitam dikabarkan memiliki ilmu tinggi terkait dengan agama islam. Makam Ninik Janggut Hitam sampai sekarang masih ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah yang pernah mendengar kisah Ninik Janggut Hitam. Mereka datang untuk mendoakannya.

Makam Ninik Janggut Hitam
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
KategoriSitus
No. RegnasRNCB.20100108.04.000312
Lokasi
keberadaan
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Tanggal SK2010
PemilikTanah wakaf
PengelolaBPCB Batusangkar

Lokasi sunting

Makam Ninik Janggut Hitam terletak di Jorong Sitangkai, Nagari Talang Tangah, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Makam Ninik Janggut Hitam berada di dataran tinggi. Kurang lebih lokasinya berada di atas 945 meter di atas permukaan laut. Peziarah yang hendak menuju makamnya harus bersedia mendaki sampai menjumpai pintu masuk atau gapura berbentuk batu untuk masuk ke situs makam ninik Janggut Hitam. Situs ini sekarang sudah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Karenanya, peziarah dapat menjangkau lokasi dengan lebih mudah daripada zaman dahulu. Situs makam Ninik Janggut Hitam dirawat oleh masyarakat setempat. Situs makam yang juga menjadi lokasi wisata ziarah ini dimiliki dan dikelola oleh warga masyarakat dari Suku Patopang. Pemeliharaannya pun masih dengan cara sederhana, meski demikian situs makam dapat dilihat terawat dengan baik.[2]

Latar belakang sunting

Makam Ninik Janggut Hitam yang masih terawat ini merupakan situs makam tokoh dari periode Islam. Pemberian nama situs berdasarkan pada nama tokoh yang dimakamkan di makam tersebut, yakni Ninik Janggut Hitam. Tokoh Tersebut dikeramatkan oleh warga setempat karena telah berjasa mengajarkan penduduk di masa lalu tentang ajaran-ajaran islam. Ninik Janggut Hitam melakukan siar agama Islam dengan gigih dan dengan cara yang terpuji sehingga memiliki banyak pengikut.[2]

Keadaan sunting

Secara umum, situs Makam Ninik Janggut Hitam terpelihara dengan baik. Di sana ada pemelihara khusus dari BP3 Batusangkar. Di samping warga telah memberi pagar terbuat dari kawat berduri agar terhindar dari serangan binatang buas dan para pencuri. Sejauh ini, situs makam ini merupakan satu-satunya situs di dalam bangunan. Ketika anda masuk ke area makam, anda akan menjumpai satu-satunya makam di dalam bangunan. Itulah makam Ninik Janggut Hitam. Makam berada di tengah-tengah bangunan yang terbuat dari batu andesit. Makam sudah ditandai dengan batu andesit berukuran 7,5 x 6,3 x 0,80 m. Makam berada di bawah sebatang pohon Kubang yang masih hidup. Makam sudah memiliki sepasang batu nisan yang berupa batu tegak atau disebut dengan maejan. Posisi makam menghadap ke utara-selatan, seperti halnya makam pada umumnya. Nisan ini dibungkus dengan kain putih sehingga mudah dikenali. Di sekitarnya, terdapat banyak bekas pembakaran kemenyan. Diduga dilakukan oleh para peziarah yang datang ke area makam.[2]

Sosok Ninik Janggut Hitam sunting

Masyarakat setempat menggambarkan sosok Ninik Janggut Hitam sebagai sosok yang berilmu gaib. Dia dianggap mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi yang dapat memberikan berkah dan keselamatan bagi masyarakat sekitar yang jadi pengikutnya. Oleh karena itu, pada musim-musim tertentu, utamanya pada bulan-bulan memasuki bulan puasa, ada banyak peziarah yang datang untuk berdoa. Bahkan ada pula yang datang khusus untuk melakukan ritual tertentu.[2]

Bentuk sunting

Makam dibuat dari batu andesit dan memiliki sepasang nisan di sisi utara dan selatan. Di samping makam, terdapat bekas medan nan bapaneh. Medan nan Bapaneh terdiri atas sebelas buah batu tatah sebagai batu sandaran. Ukurannya berdimensi 0,25 x 0,35 x 0,07 m yang terkecil sedangkan yang terbesar berdimensi 0,81 x 0,35 x 0,10 m. Tatah batu ini disusun mengelilingi makam. Disisakan pada sisi selatan, area tersebut tidak ditutup dengan batu-batu ini. Fungsi dari Medan Nan Bapaneh di antara makam tersebut menurut pemuka adat setempat dimaksudkan sebagai tempat untuk melangsungkan musyawarah bagi warga setempat jika ada masalah di Nagari (desa letak makam tersebut berada). Warga melakukan musyawarah di sekitar makam dengan tujuan untuk menjadi lebih lapang dalam bermusyawarah.[2]

SK Penetapan sunting

Makam Ninik Janggut Hitam telah diresmikan sebagai situs cagar budaya Tingkat Nasional sejak 8 Januari 2010 dengan SK Menteri No PM.05/PW.007/MKP/2010.[1] Dengan penetapan ini, situs makam mendapatkan hak istimewa yang berupa menjadi bagian sah dari situs sejarah Indonesia, khususnya terkait dengan pengaruh Ninik Janggut Hitam dengan periode siar Islam di Nusantara secara umum dan secara khusus di Nagari Talang Tengah.[3]

Sebagai situs sejarah, situs Makam Ninik Janggut Hitam layak sebagai situs edukasi untuk penerus bangsa yang tertarik dengan ilmu sejarah secara umum, dan yang tertarik dengan sejarah perkembangan islam di Nagari Talang Tengah. Sejauh ini belum ada sarjana yang meneliti sejauh mana peran Ninik Janggut Hitam dalam penyebaran agama Islam di Nagari. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai peran sertanya dalam siar Islam di Nagari dan apa saja pengaruhnya. Serta diperlukan penelitian mendalam terkait dengan informasi yang menyebut bahwa Ninik Janggut Hitam memiliki ilmu supernatural tinggi yang dapat menjamin keselamatan dan memberi berkah para warga Nagari tersebut.[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  2. ^ a b c d e f https://situsbudaya.id/makam-ninik-jangguk-hitam-sumatera-barat/
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-02.