Maiko (舞妓, [[|IPA]] /ˈmk/ MY-koh, bahasa Jepang: [ma.iko]) adalah orang yang berpenampilan mirip geisha di Kyoto dan Jepang Barat. Pekerjaan mereka adalah mementaskan lagu, tarian, dan memainkan shamisen atau alat musik Jepang tradisional lainnya kepada para pengunjung pada ozashiki. Maiko biasanya berusia 15 sampai 20 tahun dan menjadi geisha setelah belajar cara menari tarian tradisional, memainkan shamisen, dan mempelajari Kyō-kotoba (dialek Kyoto), tanpa memandang asal mereka.[1]

Misedashi, sebuah hari saat seorang gadis menjadi maiko.

Pekerjaan

sunting

Pada siang hari, seorang maiko berlatih seni-seni tradisional, seperti menari, menyanyi, dan bermain alat musik tradisional.[2] Pada malam hari, mereka menunjukkan penampilan mereka di ochaya (rumah teh).[3]

Asal-usul

sunting

Pekerjaan maiko berasal dari para wanita penyaji teh dan dango (makanan Jepang yang terbuat dari tepung beras, mirip moci) untuk pengunjung Kuil Yasaka dan Kitano Tenmangū sekitar 300 tahun yang lalu.[4]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ https://www.city.kyoto.lg.jp/sankan/page/0000186286.html
  2. ^ "Maiko". Tea Ceremony Japan Experiences MAIKOYA. Diakses tanggal 2022-12-05. 
  3. ^ "A Typical 24 Hours of a Geisha's Training". Tea Ceremony Japan Experiences MAIKOYA. Diakses tanggal 2022-12-05. 
  4. ^ "Maiko and Geisha's Histories, Differences and Lifestyles | Koan Maiko Kyoto". Koan MAIKO (dalam bahasa Inggris). 2019-11-07. Diakses tanggal 2022-12-05.