Maicih

perusahaan asal Indonesia

Maicih adalah perusahaan Indonesia yang memproduksi cemilan tradisional.

CV Maicih
Didirikan2010 (komersial)
2011 (perusahaan)
Kantor
pusat
Indonesia Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Tokoh
kunci
Reza Nurhilman (Pendiri/Komisaris)
ProdukCamilan tradisional
PendapatanRp Miliar (2011)
Situs webwww.maicih.co.id

Sejarah sunting

Pada kemunculannya satu dekade lalu, nama keripik Maicih berkali-kali menempati trending topic di salah saru platform media sosial, Twitter. Keripik singkong yang pertama kali dipasarkan oleh Reza Nurhilman ini, dipasarkan secara gerilya melalui tanda pagar (#maicih). Saat itu, pemasaran dengan memanfaatkan microblogging Twitter sangat efektif. Dalam 6 bulan pertama (Juni hingga Desember 2010), omzet penjualan keripik singkong Maicih mencapai ratusan juta rupiah.

Merasa kewalahan dengan berjualan sendiri, Reza memutuskan untuk membuka kesempatan bagi para reseller yang ingin menjual kembali produk-produk Maicih. Berjualan tanpa gerai, hanya bermodal kendaraan dan cuitan di Twitter, reseller Maicih pada tahun 2011-2013 berjumlah lebih dari 100.

Maicih yang dikenal karena tingkat kepedasan dan cita rasanya yang khas, akhirnya dilabeli menjadi The Hot Snack 2011 oleh majalah Rolling Stone Indonesia. Dengan angka penjualan dan cara pemasaran yang viral saat itu, Maicih sampai sekarang masih menjadi pilihan snack bagi mereka pecinta makanan pedas.

Berawal dari membeli keripik singkong yang sudah jadi, lalu direpackage dan direbranding, lalu perlahan mempelajari bagaimana cara produksi keripik sendiri, kini Maicih bahkan punya berbagai varian produk, tak hanya mengandalkan keripik singkong sebagai komoditi utama. Setelah memiliki pabrik untuk produksi sendiri, Maicih mengeluarkan berbagai varian kerupuk pedas yang dikemas apik, lalu ada basreng– snack berbahan utama ikan yang belakangan mencuri perhatian penggemar Maicih. Terakhir, batagor Maicih dengan kemasan cepat saji, meraih banyak atensi dari mereka penggemar kuliner pedas.

Sejak kemunculannya, Maicih pun dikenal dengan aksi 1 Coin 1 Leaf, yang ada di tiap bungkusnya. Ya, Anda yang membeli produk Maicih, baik itu keripik atau varian lainnya, ikut menyumbangkan Rp.100,- untuk pelestarian lingkungan. Kampanye ini dilakukan karena Reza Nurhilman sadar betul kalau kemasan Maicih yang ia jual, masih menyumbangkan sampah untuk lingkungan. Dana yang terkumpul dari tiap penjualan, didistribusikan dengan cara kolaborasi dengan beberapa organisasi nirlaba ataupun perusahaan yang mempunyai visi yang sama untuk membuat program perbaikan lingkungan.

Beberapa program yang didukung Maicih selama ini adalah Save Manglayang dan Cikapundung bersama Common Room Networks, Bersaling bersama Sahabat WALHI Jabar, Diet Kantong Plastik bersama Greeneration Indonesia, dan Untuk Bandung bersama Ardan Group. Tak hanya itu, Maicih pun memiliki program berkesinambungan bersama Geger Tanam Indonesia, dengan membibitkan pohon pelindung seperti Jacaranda, Tabebuia Rosea, Syzygium Oleana, untuk nantinya ditanam di beberapa tempat. Reza juga membagikan bibitnya gratis kepada teman-teman yang mempunyai visi sama untuk melestarikan dan punya visi positif untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik lagi.

Karakter pedas yang khas pada keripik Maicih dan pelabelan ‘level’ dalam tiap tingkat kepedasannya, membuat nama Maicih tenar tak hanya di Indonesia, tapi terdengar pula sampai ke luar negeri. Reza pun melihat peluang bisnis ekspor yang menjanjikan. Menempuh berbagai cara yang legal dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, perlahan Maicih memulai penjualannya di luar negeri.

Peluang ini didapat dari para penggemar keripik Maicih yang mulai tersebar di luar negeri karena kepentingan belajar atau bekerja. Belanda, Australia, dan Jepang adalah negara yang memiliki konsumen Maicih terbanyak. Merujuk pada istilah business people following people, Maicih diuntungkan oleh Icihers (julukan untuk penggemar Maicih) yang fanatik dalam mengiklankan produk Maicih. Salah satu strategi marketing yang dinilai efektif adalah yang menyebar dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini tidak disia-siakan oleh Reza dan tim Maicih.

Jepang, menjadi salah satu negara yang sudah memiliki kemasan khusus Maicih dengan bahasa lokal.

Ditambah dengan pergerakan ekspansi yang masif dari distributor di Jepang, Maicih terus mengembangkan penyebaran distribusi di seluruh Jepang, serta tak lupa meningkatkan kualitas produk terbaik, dan pendekatan strategi marketing menyentuh budaya Jepang yang unik.

Pemasaran sunting

Pada awal berdiri, pemasaran Maicih dilakukan dengan menggunakan jejaring sosial Twitter.[1] Info penjualan produk secara resmi diinfokan oleh akun Twitter perusahaan. Reseller perusahaan[2] diberi nama atau istilah Jenderal sebagai ujung tombak pemasaran yang dilakukan secara direct selling. Para Jenderal Maicih membangun relasi dengan konsumen yang dikenal dengan nama ICIHERS dan membangun suatu komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi dan distribusi produk Maicih secara lebih militan dan eksklusif.[3] Kini informasi mengenai Maicih bisa diakses melalui website www.maicih.co.id, Instagram @infomaicih dan produknya bisa didapatkan melalui distributor terpilih dan marketplace secara online.

Produk sunting

Pranala luar sunting

  1. ^ http://the-marketeers.com/archives/inilah-ywn-100-pilihan-marketeers.html
  2. ^ http://kosmo.vivanews.com/news/read/232316--mimpi-saya-bangun-republik-maicih-[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ http://the-marketeers.com/archives/dari-singkong-jadi-kingkong.html