Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia

(Dialihkan dari Magabudhi)

Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), atau dulunya bernama Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (Mapanbudhi), adalah sebuah organisasi massa kaum Buddha mazhab Theravada di Indonesia. Didirikan pada tanggal 3 Oktober 1976 di Bandung sebagai Mapanbudhi, pada Pasamuan Agung V tahun 1995 berganti nama menjadi Magabudhi.

Anggota dan Tugas sunting

MAGABUDHI beranggotakan para upasaka yang telah menyatakan tekadnya untuk aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan yang menyangkut pembabaran Agama Buddha Mazhab Theravada.Terdiri dari para Pandita dan Upacarika (calon Pandita), adapun tugas dan kewajiban Pandita adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kerohanian kepada umat Buddha yang meliputi antara lain:

Membabarkan Buddha Dhamma di dalam maupun di luar tempat ibadah umat Buddha.
Melaksanakan upacara penyumpahan, pernikahan dan upacara-upacara agama Buddha.
Membina umat dalam meningkatkan pengamalan ajaran agama Buddha sesuai dengan Kitab Suci Tipitaka Pali

2. Memberikan penerangan dan penjelasan yang memadai kepada masyarakat luas tentang agama Buddha.

3. Membantu Pemerintah setempat dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang mental spiritual.

4. Membina kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama dan dengan Pemerintah.

Hubungan dengan Agama Buddha Mazhab Theravada sunting

Pada praktiknya, sejak dibentuk pada tahun 1976, MAPANBUDHI yang kemudian berganti nama MAGABUDHI mengabdikan dirinya untuk agama Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, antara lain:

  • Mewakili umat Buddha Mazhab Theravada di dalam Majelis Agama Buddha Indonesia - (MABI-1977).
  • Bersama-sama dengan Sangha Theravada Indonesia mewakili umat Buddha Mazhab Theravada mendirikan WALUBI (1979), sekaligus menjadi anggota WALUBI.
  • Bekerja sama dengan Sangha Theravada Indonesia dalam pembinaan umat Buddha Mazhab Theravada.
  • Bekerja sama dengan WANDANI dan PATRIA dalam bidang kaderisasi dan pembinaan sosial umat Buddha Mazhab Theravada.
  • Bekerja sama dengan Majelis agama Buddha lainnya mendukung program-program Konferensi Agung Sangha Indonesia
  • Bekerja sama dengan Pemerintah R.I cq Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha dengan seluruh jajarannya di daerah-daerah, untuk membina umat Buddha Mazhab Theravada.
  • Melayani segala kebutuhan umat Buddha Mazhab Theravada dalam bidang keagamaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.

Dalam usianya yang ke-35 MAGABUDHI telah memiliki lebih dari 2591 orang anggota aktif, diantaranya yang berstatus Pandita sebanyak 46 orang, Pandita Madya sebanyak 111 orang dan Pandita Muda sebanyak 521 orang, selebihnya adalah para Upacarika sebanyak 1913 orang. Sampai akhir April 2011 telah terbentuk Pengurus Daerah MAGABUDHI di 21 Provinsi dan telah terbentuk Pengurus Cabang MAGABUDHI di 114 Kota / Kabupaten di seluruh Indonesia.

Keanggotaan sunting

Keanggotaan MAGABUDHI dimulai dengan menjadi

  • Upacarika(setelah mengikuti kursus Dhammaduta yang diselenggarakan oleh pengurus daerah bagi para upasaka/upasika);
  • setelah 2 tahun menjadi anggota aktif maka seorang upacarika dapat diusulkan menjadi Pandita Muda (setelah mengikuti kursus Pandita yang diselenggarakan oleh pengurus pusat dan lulus ujian);
  • setelah 5 tahun pengabdian tanpa henti sebagai Pandita Muda maka ia dapat diusulkan menjadi Pandita Madya (setelah mengikuti kursus up-grading Pandita dan lulus ujian);
  • setelah 5 tahun pengabdian tanpa henti sebagai Pandita Madya maka ia dapat diusulkan menjadi Pandita penuh (setelah memperlihatkan prestasi yang membanggakan dan berkarya);
  • setelah pengabdian tanpa henti selama lebih dari 20 tahun sebagai Pandita maka ia dapat diusulkan menjadi Maha Pandita dalam Pasamuan Agung.

Catatan Singkat Sejarah MAGABUDHI sunting

1976 tanggal 3 Oktober terbentuklah MAPANBUDHI (sekarang MAGABUDHI) dan tanggal 23 Oktober juga terbentuk

Sangha Theravada Indonesia (didirikan oleh: Ven Aggabalo, Ven Khemarasano, Ven Sudhammo,
Ven Khemiyo dan Ven Nyanavuttho)

1977 Pasamuan Agung I MAGABUDHI di Semarang.

1978 Mapanbudhi menjadi anggota MABI,

Mapanbudhi berpartisipasi dalam “Lokakarya Pemantapan Agama Buddha dengan Kepribadian Indonesia”
bersama dengan 5 Majelis agama Buddha yang lain.
Berpartisipasi aktif dalam persiapan mendirikan WALUBI

1979 MAPANBUDHI ikut membentuk WALUBI (Perwalian Umat Buddha Indonesia) yang terdiri dari:

Sangha Mahayana Indonesia
Sangha Agung Indonesia
Sangha Theravada Indonesia
Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia Buddha Mahayana Indonesia
Majelis Dharmaduta Kasogatan
Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia
Majelis Rohaniawan Tridharma Indonesia
Majelis Buddhayana Indonesia
Majelis Agama Buddha Nichiren Shoshu Indonesia

1980 Pasamuan Agung II MAGABUDHI di Mendut, Jawa Tengah

1983 Hari Waisak menjadi Hari Libur Nasional

1986 Pasamuan Agung III MAGABUDHI

Berpartisipasi dalam Kongres WALUBI, dimana Ven Girirakkhito terpilih menjadi ketua umum WALUBI

1990 Pasamuan Agung IV MAGABUDHI

Turut berpartisipasi dalam mendirikan Asian Buddhist Congress (ABC), yang berkedudukan di Colombo, Srilanka.

1992 Berpartisipasi dalam Kongres WALUBI, yang kembali memilih ven Girirakkhito menjadi ketua umum WALUBI

1995 Pasamuan Agung V MAGABUDHI, MAPANBUDHI berganti nama menjadi MAGABUDHI

1998 Terbentuk KASI (Konferensi Agung Sangha Indonesia)

Sangha Theravada Indonesia
Sangha Mahayana Indonesia
Sangha Agung Indonesia

2000 (23 - 25 Oktober) Pasamuan Agung VI MAGABUDHI di Malang, Jawa Timur

(6 November) menghadap Bapak Presiden R.I. di Istana Negara

2001 (3 Oktober) HUT ke 25 MAGABUDHI

(10 November) Perayaan HUT ke 25 MAGABUDHI

Ketua Umum PP MAGABUDHI sunting

1977-1980: Soeparto Hs
1980-1986: Soeparto Hs
1986-1990: Herman S. Endro, S.H.
1990-1995: Drs. Teja S.M. Rashid
1995-2000: Pdt. Herman S. Endro, S.H.
2000-2005: Pdt. Sasanadhaja Dr. R. Surya Widya, SpKJ
2005-2011: Pdt. Sasanadhaja Dr. R. Surya Widya, SpKJ
2011-2016: Pdt. Dr. Dharma Kumara Widya, M.Kes, Sp.Ak
2016-2021: Pdt. Dharmanadi Chandra, S.E., CPS®

Referensi sunting

[1] [2]

  1. ^ Situs Resmi MAGABUDHI
  2. ^ Buku Panduan Pandita dan Upacarika MAGABUDHI, Edisi tahun 2011, oleh PP MAGABUDHI

Pranala luar sunting

MAGABUDHI Diarsipkan 2013-06-13 di Wayback Machine.

Sangha Theravada Indonesia