Logika resistor–transistor

Logika resistor–transistor atau sering disebut dengan RTL adalah sebuah keluarga sirkuit digital yang dibuat dari resistor sebagai jaringan masukan dan transistor dwikutub (BJT) sebagai peranti sakelar. RTL adalah keluarga logika digital bertransistor yang pertama, keluarga yang lain adalah logika diode–transistor (DTL) dan logika transistor–transistor (TTL).

Logika resistor–transistor
Skema gerbang NOR RTL dasar
Simbolbervariasi
Tiperangkaian terintegrasi
Kategorigerbang logika
Komponen sejenisDL, DTL, TTL, ECL, I2L, NMOS, CMOS
Skema gerbang NOR RTL yang digunakan untuk membuat komputer pengendali Apollo[1]

Kelebihan sunting

Kelebihan utama dari RTL adalah jumlah transistor yang sedikit, di mana ini merupakan hal penting sebelum adanya teknologi sirkuit terintegrasi, di mana gerbang logika dibangun dari komponen tersendiri karena transistor merupakan komponen yang relatif mahal. IC logika awal juga menggunakan sirkuit ini, tetapi dengan cepat digantikan dengan sirkuit yang lebih baik, seperti logika diode–transistor dan kemudian logika transistor–transistor, dikarenakan diode dan transistor tidak lebih mahal dari resistor dalam IC.[2]

Keterbatasan sunting

Kekurangan paling jelas dari RTL adalah borosan dayanya yang tinggi ketika transistor menghantar untuk mengambil alih resistor panjar keluaran. Ini membutuhkan lobih banyak arus yang harus dicatu ke RTL dan lebih banyak bahang yang hapus dibuang dari RTL. Kebalikannya, sirkuit TTL meminimalkan kebutuhan tersebut. Pembatasan lain dari RTL adalah sebaran masuk (fan-in) yang terbatas, tiga masukan menjadi batas untuk banyak desain sirkuit untuk operasi normal sebelum kehilangan kekebalan akan desah.[3] Rangkaian terintegrasi NOR RTL standar dapat menggerakan hingga tiga gerbang serupa. Sebagai alternatif, ini cukup untuk menggerakan dua penyangga yang bisa menggerakan 25 keluaran lainnya.[3]

Mempercepat RTL sunting

Berbagai produsen menggunakan metode berikut untuk mempercepat RTL. Menempatkan kondensator berjajar dengan setiap resistor masukan dapat mengurangi takut yang dibutuhkan tingkat penggerak untuk memanjar balik pertemuan basis-emitor tingkat digerakkan. RTL yang menggunakan teknik ini disebut dengan RCTL (resistor capacitor transistor logic).[4] Menggunakan tegangan catu kolektor yang tinggi dan diode pemangkas mengurangi waktu pengisian kapasitas liar. Susunan ini mensyaratkan diode memangkas kolektor ke level logika yang telah didesain. Susunan ini juga digunakan pada DTL (logika diode–transistor).[5]

Referensi sunting

  1. ^ http://klabs.org/history/ech/agc_schematics/logic/5011-1.jpg Dwg. No. 2005011.
  2. ^ David L. Morton Jr. and Joseph Gabriel (2007). Electronics: The Life Story of a Technology. JHU Press. ISBN 0801887739. 
  3. ^ a b Donald E. Lancaster (1969). RTL cookbook. Bobbs-Merrill Co. (or Howard W Sams). ISBN 067220715X. 
  4. ^ Fadiman, J. R. (1956). TX0 Computer Circuitry (PDF). MIT Lincoln Laboratory. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-10-06. Diakses tanggal 2008-03-04. 
  5. ^ DEC, Flip_Chip (1967). The Digital Logic Handbook. Digital Equipment Corporation. Diakses tanggal 2008-03-08.