Lipa Saqbe Mandar adalah kerajinan tenun masyarakat Mandar pada umumnya yang dalam bahasa Mandar disebut sebagai Lipa Saqbe. Proses pembuatannya masih tradisional dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Pembuatan Lipa Saqbe Mandar minimal memerlukan waktu tiga bulan. Tenun mandar masih tetap dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Masyarakat menjadikannya mata pencaharian khususnya bagi kaum perempuan. Jenis sarung yang dibuat sangat beragam dan sarat akan makna. Selain itu ada jenis motif tenunan yang hanya dapat digunakan oleh keturunan Raja dan rakyat biasa tidak diperkenankan untuk menggunakannya. Namun saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi dan semua kalangan biasa menggunakannya, selama mampu untuk membelinya.[1]

Ditinjau dari motifnya, Lipa Saqbe Manadar memiliki dua motif yaitu Sure' dan Bunga. Sure’ merupakan motif asli yang tidak memiliki hiasan bunga pada coraknya. Sedangkan motif bunga memiliki hiasan berupa bunga pada coraknya.[2] Pengggunaan motif Sure' dan Bunga memiliki peruntukannnya masing-masing, sehingga posisi coraknya tidak dibuat di sembarang bagian pada tenunan. Posisi corak ditentukan atas dasar standar ekonomi, sosial budaya, agama, serta strata sosial seseorang.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Paluseri, D. D., dkk. (2017). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2017 (PDF). Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 235. 
  2. ^ SKB Polewali, Ihwan (16 Oktober 2018). "Proses Tenun Lipa Sabbe Mandar". Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2020. Diakses tanggal 26 Desember 2019. 
  3. ^ "Lipa Sa'be - Sarung Sutra Khas Mandar". Kampung Mandar. 6 Agustus 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Deseember 2019. Diakses tanggal 26 Desember 2019.