Lima Jari Tibet adalah sebuah strategi Tiongkok yang diatributkan kepada Mao Zedong yang menganggap Tibet merupakan telapak tangan kanan Tiongkok, dengan lima jari di ujungnya: Ladakh, Nepal, Sikkim, Bhutan, dan Arunachal Pradesh, dan bahwa itu adalah tanggung jawab Tiongkok untuk "membebaskan" wilayah-wilayah tersebut.[1] Strategi tersebut tak pernah dibahas dalam pernyataan-pernyataan publik Tiongkok resmi, namun perhatian timbul atas keberadaannya saat ini.

Referensi

sunting
  1. ^ Haidar, Suhasini (18 June 2020). "History, the standoff, and policy worth rereading". The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 June 2020.