Lawang Sanga adalah bangunan yang dahulu merupakan pintu masuk utama ke wilayah kraton Pakungwati (sekarang bagian dalam komplek keraton Kasepuhan) dari sisi utara sungai Kriyan kota Cirebon, dibangun oleh Nasiruddin (Pangeran Wangsa Kerta) yang merupakan wali Kesultanan Cirebon pada tahun 1677 untuk menyukseskan acara Gotra Sawala sebuah pertemuan para cendekiawan nusantara dan negara negara sahabat[1]

Filosofi bangunan sunting

Lawang Sanga merupakan simbolisasi dari sembilan lubang didalam tubuh manusia yaitu dua telinga, dua mata, dua lubang hidung, mulut, dubur dan kelamin[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b Prayitno, Panji. 2018. Legenda Buaya Putih di Situs Lawang Sanga Cirebon. Jakarta: Liputan 6