Lambang Jakarta
Lambang Daerah Khusus Ibukota Jakarta berbentuk sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional Indonesia (Tugu Nasional) yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis. Motto daerah, Jaya raya, ditulis dengan huruf berwarna merah.
Lambang Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
---|---|
Detail | |
Digunakan sejak | 1963 |
Perisai | Biru, Monumen Nasional warna alam, dikelilingi padi 45 butir dan kapas 9 kuntum dan 8 daun diikat membentuk angka 8, di bawah gelombang air putih, dan di kemuncak putih dengan motto daerah jaya raya Merah. |
Motto | Jaya raya |
Selain digunakan sebagai lambang resmi pemerintahan, lambang ini juga digunakan sebagai bagian dari logo klub sepak bola Persija Jakarta.[1]
Arti lambang
suntingMonumen Nasional Indonesia adalah sebuah markah tanah Jakarta sehingga dilukiskan di lambang ini. Tugu Nasional ini juga sebagai lambang kemegahan, daya juang dan cipta. Pintu gerbang melambangkan kota, dan kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar-masuk kegiatan-kegiatan nasional dan hubungan internasional. Kemudian kapas dan padi melambangkan kemakmuran atau usaha Jakarta yang bertekad mencukupi kebutuhan sandang dan pangan warganya. Tali emas melambangkan pemersatuan dan kesatuan. Gambar gelombang melukiskan lokasi Jakarta di pesisir dan juga Jakarta sebagai kota pelabuhan. Perisai segi lima melambangkan Pancasila. Serta motto daerah Jaya raya yang merupakan slogan perjuangan Jakarta.[2]
Adapun simbolisme warna-warnanya adalah sebagai berikut:[2]
- Warna emas di pinggir perisai, adalah lambang kemuliaan .
- Warna merah di seloka, adalah lambang kepahlawanan.
- Warna putih di pintu gerbang, adalah lambang kesucian.Pancasila
- Warna putih di Tugu Nasional, adalah lambang kemegahan kreasi mulia.
- Warna kuning di padi, serta hijau dan putih pada kapas, adalah lambang kemakmuran dan keadilan.
- Warna biru, adalah lambang angkasa bebas dan luas.
- Warna putih di ombak, adalah lambang alam laut yang kasih.
Motto daerah
suntingDalam bahasa Sanskerta, Jaya raya berarti "Jaya dan besar (agung)".
Galeri
sunting-
1911–1951
-
30 Agustus 1951–26 Juni 1963
-
26 Juni 1963–15 Juli 1964
-
15 Juli 1964–sekarang
Rujukan
sunting- ^ "Kisah di Balik Logo Persija Disoroti AFC, Dinilai Terbaik di Asia - Semua Halaman - Bolanas". bolanas.bolasport.com. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b Pemprov DKI Jaya: Lembaran Daerah Chusus Ibu-kota Djakarta Raja 1963 no 6, tentang Lambang Daerah Chusus Ibu Kota Djakarta Raja Diarsipkan 2013-09-25 di Wayback Machine.