LAPAN Fighter Experimental (LFX)

LAPAN Fighter Experimental (LFX) adalah program pengembangan pesawat tempur multiperan generasi lima Indonesia yang dilakukan oleh LAPAN.[1] Program ini dimulai pada tahun 2012 dan dibekukan pada 2013 karena keterbatasan dana dan pengalaman Indonesia dalam mengembangkan pesawat tempur. Selain itu, penyebab lainnya adalah kurangnya perhatian pada LFX karena saat itu LAPAN bersama PT. Dirgantara Indonesia tengah sibuk mengembangkan pesawat terbang sipil N-219.[2] Pesawat tempur ini dirancang untuk memiliki kemampuan laju hingga kecepatan 2 mach disertai teknologi siluman yang setara dengan pesawat generasi lima lainnya seperti F-22 Raptor.[3]

LAPAN Fighter Experimental (LFX)
Jenis Pesawat tempur multiperan siluman
Negara asal Indonesia
Pembuat LAPAN
Status Dibekukan
Pengguna utama TNI

Pengembangan

sunting

Pada tahun 2012, tidak lama setelah LAPAN memperkenalkan konsep LFX, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia meminta informasi dasar mengenai pesawat tempur generasi lima tersebut, dan saat itu juga penelitian mengenai LFX dimulai. Beberapa peneliti dari LAPAN segera diterjunkan langsung untuk membuat konsep awal yang merupakan hasil dari penelitian tersebut dan akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LFX selanjutnya. Dalam hasil penelitian berhasil diperoleh konfigurasi awal, mesin, berat, hingga performa LFX nantinya dan dapat diperkirakan pengembangan pesawat tempur ini akan mecapai waktu 10 tahun.

Pada tahun 2013, LAPAN memutuskan untuk membekukan proyek LFX karena keterbatasan dana dan pengalaman dalam mengembangkan pesawat tempur. Selain dua hal tersebut, faktor lain yang menyebabkan pembekuan tersebut adalah kurangnya perhatian pada projek LFX karena saat itu LAPAN bersama PT. Dirgantara Indonesia tengah sibuk mengembangkan pesawat sipil N-219 yang merupakan proyek prioritas.

Walau akhirnya pengembangan terhenti di tahun kedua, pengembangan awal tersebut bisa menambah kompetensi LAPAN. Terlebih, di saat yang sama Kementerian Pertahanan bersama PT. Dirgantara Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mengembangkan jet tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan.[4] Dengan kompetensi LAPAN pada saat itu, diharapkan siap membantu pengembangan program KFX/IFX.[5]

Spesifikasi

sunting

Data from manufacturer[6][7]

Ciri-ciri Umum

sunting

• Kru : 1

• Panjang : 19 m

• Bentang sayap : 14 m

• Tinggi : 5 m

• Berat : 16.601 kg

• Berat lepas landas maksimum : 34,473 kg

• Mesin : 2 × Shenyang Liming WS-10G

Performa

sunting

• Kecepatan maksimum : Mach 2 (2,469 km/h, 1,333 knots, 1,534 mph) at 12,192 m (40.000ft)

• Radius tempur : 1,852 km (1000 nm)

• Radius feri : 3,600 km (1944 nm)

• g-load : 9g

Lihat Juga

sunting

LAPAN

Dirgantara Indonesia

N-219

KAI KF-21 Boramae

F-22 Raptor

Infoglobal I-22 Sikatan

Referensi

sunting
  1. ^ "RI Rancang Jet Tempur 'Siluman' Mirip F22 Buatan AS". detikfinance. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  2. ^ Liputan6.com (2014-04-22). "LFX, Pengembangan Pesawat Tempur Indonesia yang Tertunda". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  3. ^ team, Terkininews com. "RI Rancang Pesawat Tempur Siluman - Terkininews.com". terkininews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  4. ^ "Lapan Fighter Experiment, Jembatan KFX/IFX Indonesia". Jakarta Greater. 2014-04-11. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  5. ^ Panjaitan, Lidia Kristina; Sumaryanto, Arifin Rasyadi; Atmadi, Sulistyo (2012-11). "Perancangan Konseptual Pesawat Supersonik LFX LAPAN". Prosiding SIPTEKGAN XVI-2012 Seminar Nasional IPTEK Dirgantara XVI Tahun 2012 (dalam bahasa Inggris): 372–384. 
  6. ^ Panjaitan, Lidia Kristina; Sumaryanto, Arifin Rasyadi; Atmadi, Sulistyo (2012-11). "Perancangan Konseptual Pesawat Supersonik LFX LAPAN". Prosiding SIPTEKGAN XVI-2012 Seminar Nasional IPTEK Dirgantara XVI Tahun 2012 (dalam bahasa Inggris): 372–384. 
  7. ^ Herdiana, Dana; Atmadi, Sulistyo (2012-11). "Analisis Karakteristik Aerodinamik Pesawat LFX Melalui Pengujian Model Di Terowongan Angin Supersonik". Prosiding SIPTEKGAN XVI-2012 Seminar Nasional IPTEK Dirgantara XVI Tahun 2012: 306–314.