Kutukan darah merujuk kepada sebuah pasal Perjanjian Baru kontroversial dari Injil Matius, yang mengisahkan peristiwa yang terjadi dalam pengadilan Pilatus sebelum penyaliban Yesus dan khususnya kehendak dari para kerumunan yang ingin Yesus mati.[1]

Pilatus Membasuh Tangannya karya James TissotBrooklyn Museum

Matius 27:24–25 menyatakan:

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Yunani: Τὸ αἷμα αὐτοῦ ἐφ’ ἡμᾶς καὶ ἐπὶ τὰ τέκνα ἡμῶν)

Pasal tersebut tak memiliki counterpart dalam Injil-Injil lainnya dan diyakini berkaitan dengan penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi.[2] Teolog Ulrich Luz menyebutnya sebagai "fiksi redaksional" yang diciptakan oleh pengarang Injil Matius.[3] Beberapa penulis memandangnya sebagai bagian dari polemik anti-Yahudi Matius, yang dipandang menjadi benih dari antisemitisme Kristen pada masa selanjutnya.[4]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ The Historical Jesus Through Catholic and Jewish Eyes by Bryan F. Le Beau, Leonard J. Greenspoon and Dennis Hamm (Nov 1, 2000) ISBN 1563383225. pp.105-106
  2. ^ Craig Evans, Matthew (Cambridge University Press, 2012) page 455.
  3. ^ Ulrich Luz, Studies in Matthew (William B. Eerdmans Publishing, 2005) page 58.
  4. ^ Graham Stanton, A Gospel for a New People, (Westminster John Knox Press, 1993) page 148.