Kucing belang tiga

Hewan
(Dialihkan dari Kucing belacu)

Kucing belang tiga, atau disebut juga kucing telon atau kucing belacu (bahasa Inggris: calico cat), adalah kucing domestik yang memiliki warna putih dengan warna belang dari dua warna lain, yaitu warna jingga dan hitam. Di luar Amerika Utara, pola ini lebih biasa disebut dengan sebutan calico atau torti dan putih. Di provinsi Quebec, mereka kadang-kadang menyebutnya dengan sebutan chatte d'Espagne (bahasa Prancis untuk 'kucing (betina) dari Spanyol'). Nama lain dari kucing ini adalah belang-belang, tiga warna, mi-ke atau 三毛 (bahasa Jepang untuk 'kucing dengan tiga warna') dan lapjeskat (bahasa Belanda untuk 'kucing belang'); kucing belang tiga dengan warna dilusiannya dipanggil dengan sebutan kucing "kalimanko" atau "harimau dahan" . Kadang-kadang, kucing belang tiga dikombinasikan dengan pola bulu kucing. Kucing belang tiga dengan belang tabi disebut dengan "kalibi" .[1]

Calico cat (Felis silvestris catus)
Seekor kucing dengan warna bulu belang tiga.

"Belang tiga" hanya merujuk pada pola warna pada bulu kucing, bukan ras kucing.[2] Hal ini tidak masuk ke dalam daftar ras. Ras kucing yang dapat memiliki belang tiga adalah ras manx, kucing bulu pendek amerika, kucing bulu pendek britania raya, persia, kucing ekor bundel jepang, kucing bulu pendek eksotis dan kucing van turki.

Hal ini karena penentuan genetik dari beberapa warna bulu pada kucing ini berhubungan dengan kromosom X. Kucing belang tiga hampir selalu dimiliki oleh kucing betina[2][3] sehingga kucing jantan dengan belang tiga menjadi langka. Umumnya hal ini karena kucing jantan memiliki gangguan vitalitas dan hampir semua kucing jantan dengan tiga warna adalah mandul. Kecacatan ini terjadi akibat lebihnya kromosom X pada kucing jantan, yaitu memiliki kromosom XXY.

Genetik

sunting

Kucing jantan memiliki kromosom Y, sedangkan betina adalah X. Kucing jantan yang normal memiliki kromosom XY, sedangkan betina normal adalah XX. Genetik kucing yang menyebabkan warna bulu berwarna oranye atau hitam terkandung dalam kromosom X. Setiap kucing betina yang normal memiliki dua kromosom X, yang berarti kromosom kucing betina adalah XX. Karena memiliki kromosom XX, maka kucing betina dapat memiliki dua warna sekaligus, yaitu oranye dan hitam. Sedangkan, kucing jantan normal mempunyai kromosom XY, yang berarti hanya memiliki satu kromosom X. Karena memiliki satu kromosom X, maka kucing jantan hanya dapat memiliki satu warna saja bukan dua warna sekaligus seperti kucing betina, yaitu warna oranye atau hitam. Bulu berwarna putih bukanlah gen warna, namun ia adalah gen modifikasi yang tidak terpengaruh dengan kromosom seks (kromosom X dan Y).[4]

 

Kucing tempurung kura-kura (kucing dengan warna hitam dan oranye) yang telah memiliki dua warna ini akan berubah menjadi belang tiga jika terdapat gen modifikasi "bintik putih". Kucing tempurung kura-kura dengan sedikit atau tanpa warna putih cenderung memiliki bulu belang-belang bercampur. Namun, semakin banyak warna putih maka semakin terpisah warna hitam dan merahnya dan tidak bercampur.[5]

 
Semakin banyak gen putih pada kucing maka warna hitam-merah pada kucing semakin terpisah dan tidak bercampur

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ (Inggris) Cat Colors FAQ: Common Colors - Torties, Patched Tabbies and Calicos. Cat Fanciers Chat. Diakses 25 Juni 2014.
  2. ^ a b (Inggris) Richard Robinson. "Mosaicism". Genetics. New York: Macmillan Reference USA, 2003. 76-80. Diakses 25 Juni 2014.
  3. ^ (Inggris) calico cat. Encyclopædia Britannica. Diakses 25 Juni 2014.
  4. ^ Genetik Warna dan Pola Dasar pada Kucing Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine., Cattery.co.id, diakses pada 15 Desember 2015
  5. ^ Pola Warna Tortoiseshell (Tortie) dan Calico pada Kucing Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine., Cattery.co.id, diakses pada 15 Desember 2015 ,