Krisis teknologi adalah krisis yang timbul akibat keberadaan teknologi tertentu. Korban utama dari krisis teknologi ialah orang yang gagap teknologi dan pemakai teknologi secara berlebihan. Krisis teknologi pernah terjadi di kota Chornobyl dan Bhopal serta rutin terjadi di kota-kota yang ada di Amerika Serikat.

Penyebab

sunting

Krisis teknologi merupakan salah satu jenis krisis.[1] Sumber penyebabnya berasal dari teknologi. Penyebab terjadinya krisis teknologi ialah kesalahan operasional dari suatu teknologi tertentu oleh pengguna teknologi tersebut.[2]

Korban

sunting

Krisis teknologi umumnya memberikan tekanan yang bersifat kejiwaan terutama ke orang yang gagap teknologi. Pengguna teknologi yang dapat terkena krisis teknologi ialah para pemakai laptop, televisi dan ponsel cerdas melebih separuh dari waktu mereka setiap harinya. Dampak yang diderita oleh korban krisis teknologi ialah kerusakan fisik khususnya saraf dan mata.[3]

Krisis teknologi pernah terjadi di kota Chornobyl dan Bhopal.[4] Sebuah penelitian rinci mengenai krisis teknologi pernah diterbitkan oleh Universitas California, Los Angeles. Penelitian ini diadakan oleh David Rigby, Pierre-Alexandre Balland dan Ron Boschma. Definisi bagi krisis teknologi dalam penelitian ini ialah periode penurunan pengajuan paten yang berlangsung secara terus-menerus. Populasi penelitiannya ialah kota-kota yang ada di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kota-kota yang ada di Amerika Serikat mengalami krisis teknologi rata-rata tiap 12 tahun sekali. Periode krisis teknologi berlangsung selama 4 tahun tiap kali terjadi. Sementara kesadaran akan krisis teknologi dirasakan di suatu kota selama 3 tahun dalam periode tersebut.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Morissan (Juni 2008). Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana. hlm. 172. ISBN 978-979-1486-36-1. 
  2. ^ Handayani, A., Fitriana, S., dan Senowarsito (Juli 2022). Wijayama, Bayu, ed. Modul Konseling Krisis Berbasis Solusi. Semarang: Penerbit Cahya Ghani Recovery. hlm. 6. ISBN 978-623-8002-57-3. 
  3. ^ Guru SMA/SMK/PKLK Peserta Workshop Penulisan Fiksi dan Non Fikis Angkatan II 2020 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur (Januari 2021). Dahlan, Em Saidi, ed. Pembelajaran Tanpa Tatap Muka: Elastis, Narsis atau Targis?. Sumenep: Penerbit Masa. hlm. 85–86. 
  4. ^ Afdhal, Ahmad Fuad. Tips dan Trik Public Relations. Grasindo. hlm. 96. ISBN 978-979-025-255-4. 
  5. ^ Diamond, Jared (2022). Upheaval. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 6. ISBN 978-602-481-849-4.