Kripsis adalah kemampuan hewan untuk menghindari deteksi oleh hewan lain. Kripsis dapat menjadi strategi pemangsa maupun adaptasi antipredator.[1] Metode kripsis meliputi kamuflase, nokturnalitas, kehidupan bawah tanah, dan mimikri. Kripsis dapat berupa pengelabuan penglihatan, pendengaran, ataupun penciuman (dengan feromon).

Bersembunyi
Menunjukkan diri
Contoh kripsis: tokek Uroplatus sikorae di Montagne d’Ambre, Madagascar, sedang berkamuflase.

Kripsis penglihatan

sunting

Banyak hewan yang telah berevolusi hingga mereka dapat berbaur dengan latar belakang mereka dengan menggunakan metode kamuflase alami. Mereka dapat melakukannya dengan memiliki warna yang sesuai dengan latar belakang (pewarnaan kriptis) atau mengaburkan garis bentuk hewan itu sendiri (pewarnaan disruptif). Hewan yang menggunakan metode ini dapat menyerupai batu, pasir, batang pohon, daun, atau bahkan kotoran burung (mimesis).[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Zuanon, J.; I. Sazima (2006). "The almost invisible league: crypsis and association between minute fishes and shrimps as a possible defence against visually hunting predators". Neotropical Ichthyology. 4 (2): 219–224. doi:10.1590/s1679-62252006000200008 . 
  2. ^ "All Lives Transform:Adaptation- Mimicry". Morning-earth.org. February 14, 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 18, 2012. Diakses tanggal January 5, 2012.