Krakatau Chandra Energi

perusahaan asal Indonesia

PT Krakatau Chandra Energi atau biasa disingkat menjadi KCE, adalah anak usaha dari Chandra Asri Pacific yang bergerak di bidang pembangkitan listrik. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengoperasikan PLTGU berkapasitas 120 MW dan PLTS berkapasitas 102 kWp di Cilegon.[2][3]

PT Krakatau Chandra Energi
Sebelumnya
PT Krakatau Daya Listrik
Perseroan terbatas
IndustriKetenagalistrikan
Didirikan28 Februari 1996; 28 tahun lalu (1996-02-28)
Kantor pusatCilegon, Banten
Tokoh kunci
Erri Dewi Riani[1]
(Direktur Utama)
ProdukListrik
JasaEPC, operasi dan pemeliharaan fasilitas ketenagalistrikan
PendapatanPenurunan US$ 62,925 juta (2020)[2]
Kenaikan US$ 5,077 juta (2020)[2]
Total asetPenurunan US$ 236,771 juta (2020)[2]
Total ekuitasKenaikan US$ 210,319 juta (2020)[2]
PemilikPT Chandra Asri Pacific Tbk (70%)
PT Krakatau Sarana Infrastruktur (30%)
Karyawan
Penurunan 209 (2020)[2]
Situs webwww.kce.co.id

Sejarah

sunting

Perusahaaan ini memulai sejarahnya pada bulan Juni 1976 saat Krakatau Steel mulai membangun PLTU berkapasitas 400 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik dari Krakatau Industrial Estate. Pada bulan September 1978, PLTU tersebut mulai dioperasikan. Pada bulan Oktober 1979, PLTU tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto dan mulai dioperasikan oleh Divisi PLTU yang berada di bawah Direktorat Perencanaan dari Krakatau Steel. Pada bulan April 1995, status Divisi PLTU ditingkatkan menjadi Unit Otonomi PLTU. Pada bulan Februari 1996, Unit Otonomi PLTU resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik.

Pada bulan April 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTGU berkapasitas 120 MW dan menghentikan pengoperasian PLTU. Pada bulan Juli 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTS berkapasitas 102 kWp.[2][3] Pada tahun 2022, Krakatau Steel menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Krakatau Sarana Infrastruktur sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Krakatau Steel yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur pendukung industri.[4] Pada bulan Februari 2023, Krakatau Sarana Infrastruktur resmi menjual 70% saham perusahaan ini ke Chandra Asri Petrochemical.[5] Nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi seperti sekarang.

Referensi

sunting
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Krakatau Daya Listrik. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Krakatau Daya Listrik. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  3. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Krakatau Daya Listrik. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  4. ^ Wareza, Monica (15 Juli 2022). "Resmikan Subholding KSI, Ini Pesan Erick Buat Krakatau Steel". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 16 Juni 2023. 
  5. ^ Mulyana, Ridwan Nanda (27 Februari 2023). "Sah! Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Dua Anak Usaha Krakatau Steel Rp 3,24 Triliun". Kontan. Diakses tanggal 5 Juni 2023.