Kotak wayang adalah tempat penyimpanan wayang kulit purwa yang terbuat dari kayu, bentuk empat persegi panjang dengan ukuran standar tinggi 50 cm, panjang 160 cm dan lebar 60 cm. Kayu untuk kotak wayang yang terbaik adalah kayu suren, meski langka kayu ini diyakini menghasilkan suara yang pas untuk dodogan, karena selain tempat penyimpanan wayang kotak ini juga difungsikan sebagai alat pendukung pertunjukan yang diletakan di sebelah kiri dalang serta tempat digantungkannya keprak dan tempat memukulkan cempolo.

Bagian dalam kotak ini disekat menjadi dua bagian, satu bagian besar untuk meletakkan eblek, tempat menaruh wayang sesuai dengan klasifikasinya dan satu bagian kecil sebagai tempat untuk menyimpan peralatan lainnya seperti keprak, cempolo, placek, kelir, pluntur, benang, jarum, gegel, dan malam (peralatan untuk memperbaiki wayang yang rusak dalam pergelaran).

Kotak ini ada yang polos dan ada yang diukir, tetapi biasannya tempat untuk menata keprak tidak diukir agar dapat menghasilkan suara keprak yang nyaring. Selain kayu suren, kayu jati juga sering dipergunakan untuk membuat kotak wayang, tetapi kualitas suara keprak dan dodogan terlalu alot/keras.

Trivia sunting

Masuk kotak adalah istilah umum dalam dunia olahraga, untuk merujuk kegagalan seorang atlet atau tim dalam babak penyisihan sehingga tidak boleh bertanding lagi di babak berikutnya. Istilah ini diambil dari pewayangan, yakni jika sebuah tokoh wayang, biasanya figuran, sudah dimasukkan ke dalam kotak wayang, maka tokoh tersebut tidak akan dikeluarkan lagi dalam pementasan yang sedang berlangsung.